Bisa Cetak Hat-trick, Rupiah?
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses mencatat penguatan dua hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin. Jika mampu kembali menguat pada perdagangan Kamis (6/10/2022), rupiah tentunya akan mencatat hat-trick alias penguatan 3 hari beruntun. Tetapi, sepertinya tidak akan mudah, sebab indeks dolar AS kembali menguat.
Pagi ini indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut melesat 0,73% setelah stagnan kemarin.
Selasa lalu indeks dolar AS jeblok 1,5% yang membuat rupiah mampu menguat dua hari beruntun. Kenaikan indeks tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar yang masih belum stabil, terlihat dari bursa saham Eropa yang kembali merosot begitu juga dengan Amerika Serikat pada perdagangan Selasa waktu setempat.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR terus tertekan sejak menembus ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA50) yang kini berada kisaran Rp 14.900/US$ - Rp 14.920/US$.
MA 50 merupakan resisten kuat, sehingga tekanan pelemahan akan lebih besar ketika rupiah menembusnya. Apalagi rupiah juga sudah menembus dan tertahan di atas Rp 15.090/US$ - Rp 15.100/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 50%.
Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Selama tertahan di atas Fibonacci Retracement 50% tersebut, rupiah berisiko terpuruk semakin jauh. Target pelemahan ke Rp 15.450/US$, yang merupakan Fibonacci Retracement 38,2%.
Untuk hari ini, ada risiko rupiah melemah ke Rp 15.220/US$ - Rp 15.250/US$.
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian sudah cukup lama berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Sementara Stochastic pada grafik 1 jam, yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harian, hampir masuk ke wilayah oversold. Artinya ruang penguatan rupiah hari ini mulai terbatas.
Rupiah kini berada di dekat support kisaran Rp 15.150/US$, jika ditembus ada peluang rupiah menguat ke 15.100/US$ hingga Rp 15.090/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 50%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)