Top Gainers-Losers

Cek! Deretan Saham Ini Bikin Dompet Makin Tebal

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
05 October 2022 08:20
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Saat IHSG ditutup bergairah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten multifinance yakni PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) memimipin jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham HDFA ditutup ambruk 7% menjadi Rp 186/saham.

Nilai transaksi saham HDFA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 559,26 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 2,98 juta lembar saham.

Menurut data perdagangan, sejak 26 September hingga kemarin, saham HDFAtercatat menguat sebanyak 3 kali dan melemah 4 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham HDFA masih melesat 13,41% dan dalam sebulan terakhir, saham HDFA juga masih melonjak 14,81%.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham HDFA. Namun dari kinerja keuangannya pada semester I-2022, laba bersih HDFA tercatat tumbuh 22% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 18,13 miliar, dari sebelumnya pada periode semester I-2021 sebesar Rp 14,79 miliar per Juni 2021.

Dengan berhasilnya perseroan mencetak pertumbuhan laba bersih pada semester I-2022, HDFA optimistis mampu mempertahankan kinerja laba positif pada periode tersebut, kendati semakin banyak tantangan di semester II-2022.

Manajemen HDFA optimistis pihaknya mampu kembali mencatatkan capaian positif pada tahun ini. Sebab, realisasi penyaluran pembiayaan baru per Agustus 2022 mencapai Rp 1,2 triliun, naik 42% (yoy).

Meski begitu, masih ada tantangan dari sisi mempertahankan biaya dana (cost of fund/CoF) tetap kompetitif.

Hal ini karena bank sentral di sebagian besar negara, termasuk di Indonesia berpeluang kembali mengerek suku bunga acuan untuk mengimbangi lonjakan inflasi. Akhirnya, multifinance yang tidak memiliki struktur pendanaan jangka panjang akan kewalahan.

Namun, Radana baru saja kembali mendapatkan kepercayaan dari perbankan pada awal periode 2021, di mana fokus tahun ini lebih kepada mempertahankan mitra bank eksisting, yang sudah percaya penuh pada Radana Finance.

Sebagai perbandingan, pada tahun ini, HDFA membidik mampu menyalurkan pembiayaan menyentuh Rp 2 triliun, tumbuh 20% (yoy) dibandingkan dengan sepanjang periode 2021 yang dibukukan senilai Rp 1,48 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular