Analisis Teknikal

Akhirnya Terbang! IHSG Mampu Lanjut Nanjak Sesi 2?

Putra, CNBC Indonesia
04 October 2022 13:29
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya rebound menyusul kinerja Wall Street yang baik kemarin.

IHSG menguat 0,8% dan ditutup di 7.065,62 pada sesi I perdagangan Selasa (4/10/2022). IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak pembukaan.

Bahkan IHSG sempat naik lebih dari 1% dan menyentuh level psikologis 7.100. Statistik perdagangan mencatat ada 369 saham menguat, 162 saham melemah dan 148 saham stagnan.

Indeks acuan Amerika Serikat (AS) kompak pulih pada awal kuartal IV-2022 (03/10/2022), karena imbal hasil (yield) obligasi menurun dari rekor tertingginya.

Indeks Dow Jones ditutup melesat 2,66% ke 29.490,89 dan S&P 500 naik tajam 2,59% ke 3.678,43. Sementara Nasdaq menguat 2,27% ke 10.815,44.

Posisi penutupan indeks Dow Jones menjadi level penutupan terbaiknya sejak 24 Juni 2022, sedangkan posisi penutupan indeks acuan S&P 500 menjadi yang terbaiknya sejak 27 Juli 2022.

Pulihnya bursa Wall Street terjadi setelahyieldobligasi tenor 10 tahun menurun dan diperdagangkan sekitar 3,65%, setelah sempat menyentuh rekor tertingginya hingga 4% pekan lalu.

Setelah menguat 0,8% di sesi I, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II?

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak mendekati batas atas BB terdekat di 7.094.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI naik ke 51,55 mengindikasikan penguatan momentum beli.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak memotong garis EMA 26 dari bawah dan histogram bergerak di area positif.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG memang masih berpotensi berada di zona hijau dengan resisten terdekat di 7.094.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular