Deretan Saham Ini Bawa IHSG Melesat 1% Lebih!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 October 2022 10:23
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan melesat lebih dari 1% pada perdagangan sesi I Selasa (4/10/2022), di mana pergerakan IHSG mengikuti pasar saham global yang juga berhasil rebound dan melesat.

Pada perdagangan sesi I hari ini pukul 10:00 WIB, IHSG melesat 1,02% ke posisi 7.081,196. IHSG terpantau kembali mendekati level psikologis 7.100.

Mayoritas saham mencatatkan penguatan. Statistik perdagangan mencatat ada 389 saham yang menguat, 139 saham yang melemah, dan 134 saham stagnan.

Setidaknya ada empat saham yang menjadi mover (penggerak), sehingga mendorong IHSG berhasil melesat hingga 1% lebih. Dari keempat saham mover tersebut, mayoritas merupakan saham emiten perbankan berkapitalisasi pasar 'jumbo' (big cap).

Saham pertama yang mendorong penguatan IHSG adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), di mana saham BBRI melesat 1,99% ke posisi Rp 4.620/unit, dengan perubahan sebanyak 14,495 indeks poin.

Selanjutnya di posisi kedua ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berkontribusi mendorong kenaikan IHSG sebesar 8,435 indeks poin. Saham BBCA sendiri menguat 0,88% ke posisi Rp 8.575/unit.

Di posisi ketiga masih diduduki oleh saham bank big cap yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan apresiasi 0,54% dengan perubahan 4,768 indeks poin.

Terakhir, ada saham konglomerasi yaitu PT Astra International Tbk (ASII) yang melonjak nyaris 2%, dengan perubahan 4,66 indeks poin.

Penguatan harga keempat saham tersebut sudah cukup membawa pergerakan IHSG melesat lebih dari 1%. Apalagi, pasar saham global sedang rebound dan cukup bergairah, sehingga hal ini menjadi sinyal positif bagi IHSG.

Pasar saham global terpantau bergairah, di mana di kawasan Asia-Pasifik, hampir seluruhnya melesat lebih dari 1%, bahkan ada yang melonjak hingga 2%.

Per pukul 10:10 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 2,38%, Straits Times Singapura melesat 0,91%, ASX 200 Australia melejit 2,5%, dan KOSPI Korea Selatan melompat 2,21%.

Adapun di Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street juga berhasil rebound dan ditutup melesat lebih dari 2% pada perdagangan Senin kemarin, yang menjadi perdagangan perdana di kuartal IV-2022.

Indeks Dow Jones ditutup terbang 2,66%, S&P 500 melejit 2,59%, dan Nasdaq Composite melompat hingga 2,27% menjadi 10.815,43.

Pulihnya Wall Street terjadi setelah yield Treasury tenor 10 tahun menurun dan diperdagangkan sekitar 3,65%, setelah sempat menyentuh rekor tertingginya hingga 4% pekan lalu.

Selain itu, rebound-nya pasar saham global juga disebabkan karena pelaku pasar menilai bahwa periode kuartal IV-2022 merupakan periode yang baik secara historisnya, setelah sepanjang September mengalami periode yang 'membosankan' atau dapat disebut sebagai September Effect.

Menurut Kepala Strategi Investasi CFRA Sam Stovall, bahwa reli pada perdagangan Senin kemarin tidak mengejutkan mengingat bagaimana pasar masih cenderung berada di zona oversold.

"Karena S&P 500 turun lebih dari 9% pada September 2022, ISM lebih lemah dari yang diharapkan, begitu pula untuk pengeluaran konstruksi. Pasar menduga mungkin The Fed tidak akan agresif. Akibatnya, kita melihat yield obligasi turun dan dolar melemah. Faktor-faktor itu berkontribusi pada pergerakan yang kita lihat hari ini," tambah Stovall.

Stovall juga menyatakan bahwa secara historis kuartal empat merupakan salah satu kuartal terbaik dan mencatat bahwa reli di akhir tahun lebih kuat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular