Asing 'Kabur' dari Pasar Saham RI, IHSG Jadi Korbannya!

Tri Putra, CNBC Indonesia
01 October 2022 10:45
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja yang cukup mengecewakan sepanjang pekan ini.

Indeks saham acuan lokal tersebut melemah 1,92% secara mingguan. IHSG ambles dari level psikologis 7.178,6 akhir pekan lalu ke 7.040,8 kemarin.

Bersamaan dengan koreksi tersebut, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 3,08 triliun di pasar reguler.

Investor asing yang melepas aset saham domestik dipicu oleh rontoknya bursa saham global. Indeks saham Wall Street yang menjadi acuan global kompak melemah 2% dalam sepekan.

Hampir semua aset keuangan berguguran di pekan ini, tidak hanya saham saja tetapi juga obligasi, emas hingga komoditas.

Pemicunya masih sama,yaitu kebijakan Fed yang hawkish. Bank sentral AS tersebut memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan masih akan berlanjut hingga tahun depan.

Meskipun suku bunga acuan AS dinaikkan 75 basis poin (bps) sesuai dengan ekspektasi pasar, tetapi proyeksi Fed soal arah suku bunga cukup mengejutkan karena bertentangan dengan ekspekasi banyak pihak yang memprediksi Fed akan memangkas suku bunga acuan tahun depan.

Proyeksi Fed tersebut pun seolah menjadi bahan bakar untuk dolar AS menguat. Indeks dolar AS yang mengukur kinerja greenback menguat tajam bahkan sampai tembus 114 yang menjadi posisi tertinggi untuk tahun ini dan dalam dua dekade terakhir.

Penguatan dolar AS menelan korban yaitu mata uang lain dan juga aset seperti emas. Rupiah pun tak luput kena libas keperkasaan dolar AS.

Rupiah kembali tembus Rp 15.000/US$ pekan ini. Dengan pelemahan rupiah tersebut risiko berinvestasi di aset keuangan RI meningkat terutama saham yang lebih berisiko.

Apalagi di pekan lalu IHSG sempat tembus all time high (ATH) penutupan di 7.318. Sehingga wajar saja jika mengalami koreksi sepanjang pekan ini.

Seolah mendapat momen yang tepat, pasca tembus ATH dan Fed yang masih agresif mengerek suku bunga acuan, investor mencoba merealisasikan cuannya. Aksi jual yang masif pun membuat IHSG tak bisa menghindari koreksi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pergerakan IHSG Sepekan, Melorot Bak Perosotan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular