
Laba Bersih WIRG Lompat 44,8%, Rupanya Gegara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengembang metaverse PT WIR ASIA Tbk (WIRG) mencatat pertumbuhan kinerja positif pada paruh pertama 2022.
WIRG berhasil mencatatkan laba usaha perusahaan sebesar Rp 29,52 miliar pada semester I-2022, meningkat 52,4% dibanding periode yang sama tahun 2021, Rp 19,37 miliar. Sementara itu laba bersih perseroan meningkat 44,8% dari Rp 16,70 miliar pada semester I-2021 menjadi 24,17 miliar di semester I-2022.
Direktur Utama PT WIR Asia Tbk (WIRG), Michael Budi menjelaskan perseroan mengalami pertumbuhan positif selama periode 2021 - 2022. Laba tersebut diperoleh dari pendapatan WIR Group selama tahun 2022 yang meningkat 112,5% menjadi Rp 650,71 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Michael mengatakan kenaikan pendapatan PT WIR ASIA Tbk mempengaruhi beban pokok pendapatan yang meningkat 116,2%, dari Rp 268,65 miliar di semester pertama 2021 menjadi Rp 580,73 miliar di periode yang sama di 2022. Melonjaknya pendapatan juga diiringi dengan beban usaha yang naik mencapai Rp 40,46 miliar.
"Sejak IPO, PT WIR Asia memiliki aset sebesar Rp 751,96 miliar dengan total liabilitas mencapai Rp 161,36 miliar, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 153,14 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 8,22 miliar," jelas dia dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Segmen penjualan via platform mendominasi total pendapatan WIR Group, yaitu Rp 505,95 miliar, meningkat 138,5% dibandingkan capaian semester I-2021 sebesar Rp 212,14 miliar.
Sementara pendapatan lainnya berasal dari promosi dan iklan via platform sebesar Rp 50,50 miliar, pengembangan aplikasi perangkat lunak sebesar Rp 50,43 miliar, konsultasi merek dan IT sebesar Rp 26,38 miliar, dan komisi transaksi via platform sebesar Rp 17,45 miliar.
Dalam upaya meningkatkan performa perseroan, WIR Group memperkuat strategi bisnis dengan terus melakukan kolaborasi dengan seluruh sektor industri.
WIR Group sebagai perusahaan teknologi kreatif dapat membentuk perilaku, mendefinisikan produk inovatif baru, dan membangun jaringan di antara komunitas wirausaha, untuk memperkuat dan menciptakan kembali dunia bisnis inovatif masa depan di Indonesia. Selain itu teknologi Augmented Reality (AR) WIR Group telah di deploy di layar pintar DAV yang saat ini telah ada di ribuan jaringan minimarket.
Inklusivitas menjadi kata kunci di WIR Group. Khususnya dalam mengembangkan teknologi yang berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI), penerapan AR dalam produk-produk WIR Group diharapkan bisa diterapkan ke dalam berbagai gawai - tidak hanya yang high end namun juga low end.
Dengan visi menyediakan dunia Metaverse yang dapat dinikmati semua orang dalam menyongsong era web 3.0, dan mengembangkan ekosistem teknologi yang terintegrasi, Michael Budi menyatakan optimisme WIR Group mampu mengembangkan industri metaverse yang berbasis teknologi Augmented Reality (AR) serta membuka pasar yang luas bagi implementasi aplikasi teknologi yang dikembangkan.
WIR Group juga menggandeng mitra strategis, Salim Group untuk mengembangkan ekosistem metaverse Indonesia (Nusameta) yang terdiri dari platform dan Integrasi O2O (online-to-offline) yang memungkinkan pengguna wujudkan pengalaman interaksi antara dunia nyata dengan dunia digital melalui teknologi AR, VR dan AI.
Pengembangan Nusameta ke depannya tentunya akan difokuskan untuk meningkatkan kemitraan dengan berbagai lini industri sehingga dapat mendukung pengembangan serta memperkaya ekosistem platform metaverse yang dikembangkan.
Nusameta ditampilkan untuk pertama kalinya di ajang WIR Group Presents NXC International Summit 2022 pada 31 Agustus 2022 di Bali dan akan siap untuk dijelajahi pengguna secara utuh pada 2023.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih Emiten Metaverse Ini Melonjak 43,3% di Semester I