Analisis Teknikal

Asing Sudah Kabur Bawa Triliunan, Waspada IHSG Anjlok Lagi

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 29/09/2022 06:49 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah melemah 3 hari beruntun sepanjang pekan ini. IHSG ditutup turun 0,5% di 7.077 pada perdagangan kemarin (28/9/2022). IHSG resmi terlempar dari level psikologis 7.100.

Asal tahu saja, akhir pekan lalu IHSG sudah berada di bawah level psikologis 7.200 untuk posisi penutupan. Belakangan ini, aliran modal asing juga terus keluar dari pasar saham. Kemarin, asing net sell Rp 177 miliar di pasar reguler dan dalam seminggu terakhir asing net sell nyaris Rp 3,5 triliun.

Pelaku pasar masih merespons negatif proyeksi Fed yang akan terus menaikkan suku bunga acuan hingga tahun 2023.


Indeks dolar AS pun menguat tajam dan kini berada di posisi tertingginya dalam dua dekade terakhir. Sepanjang tahun ini indeks dolar sudah naik lebih dari 10% dan rupiah sudah melemah lebih dari 7% serta tembus Rp 15.000/US$ sehingga turut membebani kinerja IHSG.

Setelah terlempar dari level 7.100 kemarin, bagaimana prospek IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks bergerak turun ke bawah batas BB terdekat di 7.084.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung turun ke 40,2 dari sebelumnya di 43,4 seiring dengan adanya net sell asing yang terus terjadi dan mengindikasikan adanya tekanan jual yang cukup kuat.

Apabila melihat indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 berada di bawah garis EMA 26 dan membentuk pola divergen (melebar).

Untuk hari ini, waspadai IHSG masih berpeluang mengalami koreksi. Level support IHSG terdekat ada di 7.000.


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat