Top Gainers-Losers

Meski Ada yang Boncos, Tapi Deretan Saham Ini Tetap Cuan Gede

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 September 2022 06:57
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah dan terlempar dari level psikologis 7.100 pada perdagangan Rabu (28/9/2022) kemarin. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,5% ke posisi 7.077,03.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka melemah tipis 0,07% di posisi 7.107,6. Pada sekitar pukul 10:30 WIB, IHSG sempat berbalik arah ke zona hijau dan sempat ditutup menguat 0,26% ke 7.130,95 pada perdagangan sesi I.

Kemudian pada perdagangan sesi II, IHSG lanjut menguat dan sempat menyentuh level tertinggi hariannya di 7.156,98. Namun setelah menyentuh level tertinggi hariannya, IHSG kembali berbalik arah dan pada akhirnya ditutup di zona merah pada akhir perdagangan sesi II.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 12 triliun dengan melibatkan 23 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 147 saham menguat, 391 saham melemah dan 148 saham stagnan.

Investor asing kembali melepas melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 176,93 miliar di pasar reguler. Saat IHSG ditutup kembali terkoreksi, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten produsen rajungan yakni PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham PCAR ditutup melejit 28,57% ke posisi harga Rp 180/saham.

Nilai transaksi saham PCAR pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 21,09 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 124,95 juta lembar saham. Tetapi, investor asing melepasnya sebesar Rp 104,37 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 19 September hingga kemarin, saham PCAR terpantau menguat sebanyak 3 kali, melemah sebanyak 2 kali, dan stagnan sebanyak 3 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham PCAR melesat hingga 42,86% dan dalam sebulan terakhir, saham PCAR juga melonjak 41,73%.

Kenaikan saham PCAR dipicu oleh kinerja keuangan perseroan pada semester I-2022 yang cukup ciamik. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih pada semester I-2022 melonjak hingga 212% menjadi Rp 2,96 miliar, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 951,86 juta.

Sedangkan penjualan bersih PCAR pada paruh pertama tahun ini juga melonjak hingga 118,03% menjadi Rp 132,28 miliar, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 60,67 miliar.

Lonjakan pendapatan tersebut berimbas terhadap peningkatan laba bruto dari Rp 9,91 miliar menjadi Rp 16,44 miliar. Begitu juga dengan laba usaha meningkat dari Rp 1,83 miliar menjadi Rp 3,77 miliar hingga Juni 2022.

Laba sebelum pajak juga meningkat menjadi Rp 2,96 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu hanya Rp 953,31 juta.

Saat IHSG ditutup kembali loyo, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) lagi-lagi kembali memimipin jajaran top losers kemarin. Saham AMMS ditutup ambruk 9,52% menjadi Rp 133/saham.

Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 175,46 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,28 miliar lembar saham. Asing juga melepas saham AMMS sebesar Rp 25,3 juta di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 19 September hingga kemarin, saham MEDS mencatatkan penguatan hanya 2 kali. Sedangkan sisanya yakni 6 kali terkoreksi.

Dalam sepekan terakhir, saham AMMS ambles 26,52% dan dalam sebulan terakhir, saham AMMS merosot 1,48%.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun, sudah berulang kali saham AMMS memimpin jajaran top losers secara harian.

Bahkan, saham AMMS terus mencatatkan koreksi hingga lebih dari 9%. Meski pada perdagangan Selasa lalu sempat menguat.

Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.

AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.

Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.

Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular