Bos Bank Mandiri: TKI Bisa Pakai Livin' Mulai Oktober

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
28 September 2022 17:25
RDP Komisi XI DPR RI dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Rabu (28/9/2022) (Tangkapan Layar)
Foto: RDP Komisi XI DPR RI dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Rabu (28/9/2022) (Tangkapan Layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski dianggap terlambat dalam melakukan digitalisasi, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus berinovasi dalam melayani kredit bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri.

Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan agar PMI yang memiliki sim card atau nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) luar negeri tetap dapat menggunakan aplikasi Livin'. Syaratnya, PMI tersebut punya nomor induk kependudukan (NIK).

"Inisiatif ini diharapkan akan diluncurkan pada Oktober mendatang. Nanti PMI ada di negara mana pun dan dia punya KTP, maka NIK-nya bisa dipakai untuk buka rekening dan dia bisa dapat layanan dari Livin'," jelas Darmawan dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (28/9/2022).

Bank Mandiri juga akan meluncurkan credit scoring atau penilaian kredit di Livin' sebagai bagian dari upaya Bank mandiri membantu inklusi keuangan, termasuk akses ke masyarakat yang mungkin membutuhkan pembiayaan.

Ke depan, livin' score akan mencerminkan berapa limit kredit yang bisa digunakan langsung oleh nasabah. Penilaian kredit tersebut bisa didapat dengan mengolah data transaksi yang digunakan nasabah lewat Livin' selama ini.

"Livin' score akan membuat nasabah memiliki credit scoring. Karena dia punya aktivitas di livin' maka otomatis dia akan punya limit yang sudah pay approval yang bisa ia gunakan, misalnya Rp 3 juta, Rp 5 juta. Karena itu sudah dihitung dari profilenya, tidak mungkin macet karena di rekeningnya selalu ada uang masuk, uang keluar," kata Darmawan.

Selain itu, Bank Mandiri juga akan terus memperkuat kesiapan kapasitas Livin'. Jika saat ini kapasitasnya sudah hampir mencapai 15.000 transaksi per detik maka sampai akhir tahun akan ditingkatkan menjadi 50.000 transaksi.

Setelah itu, lanjutnya, kapasitas kemampuannya akan ditingkatkan lagi sampai 100.000 transaksi per detik.

Bank Mandiri melihat kesuksesan layanan digital juga sangat tergantung pada kekuatan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Jika itu tidak memadai, selengkap dan secanggih apapun layanan digital yang disediakan perseroan tetap tidak akan optimal karena Bank Mandiri tidak punya satelit sendiri.

Darmawan mengatakan, Bank Mandiri juga tidak mungkin berinvestasi di satelit karena biaya investasinya mahal dan tidak sesuai dengan bisnis bank secara skala ekonomi. Selain itu, juga perlu ada kepastian terkait layanan telekomunikasi berjalan lancar, tidak hanya di kawasan blank spot tetapi juga saat layanan operator telekomunikasi sedang down.

"Sekarang kalau cabang kita buka, ada layanan e-channel, ada layanan ATM, tetapi sepanjang livin' mati maka nasabah akan bilang Bank Mandiri down," lanjutnya.

Oleh karena itu, Bank Mandiri sedang melakukan inisiatif penguatan layanan telekomunikasi untuk memastikan layanan digital bisa berjalan dengan lancar di area blank spot atau saat layanan operator sedang bermasalah.

"Kita dengar ada star link Low Earth Orbit (LEO) misalnya. Kita akan coba masuk ke sana. Kita akan sewa tetapi tidak semua, kita akan sewa slotnya, kita akan kerja sama dengan beberapa vendor sehingga kita punya backup jaringan telekomunikasi," pungkas Darmawan.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Mandiri Resmi Luncurkan Livin' Paylater, Limit Rp20 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular