Ada yang Boncos, Tapi Saham Ini Juga Kasih Cuan Gede Sesi I

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
28 September 2022 12:49
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di menguat 0,26% ke 7.130,95 pada penutupan perdagangan sesi I di tengah proyeksi gejolak resesi dari Amerika Serikat (AS), di sisi lain proyeksi ekonomi Tanah Air diramal masih aman.

Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,76 triliun dengan melibatkan lebih dari 16 miliar saham Sementara, mayoritas saham siang ini terpantau masih mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 314 saham yang melemah dan 189 saham yang mengalami kenaikan dan sisanya sebanyak 175 saham stagnan.

Pergerakan IHSG sempat merespon mayoritas indeks saham Asia yang bergerak di zona merah merespons Wall Street yang kembali tertekan semalam. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masih dalam tekanan. Keduanya mengalami koreksi masing-masing 0,21% dan 0,43% semalam. IHSG mencoba rebound dan berjalan berlawanan arah menjelang penutupan sesi I.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers

Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Rabu (28/9/2022).

1. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), naik +14,29%, ke Rp 240/unit

2. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), naik 14,29%, ke Rp 160/unit

3. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), naik +9,14%, ke Rp 406/unit

4. PT Gudang Garam Tbk (GGRM), naik +8,53%, ke Rp 24.800/unit

5. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), naik +7,62%, ke Rp 565/unit

Saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN),memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 44,31 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 189,25 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham KJEN bergerak di rentang Rp 197-246unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham KJEN mencapai Rp 120 miliar.

Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 19 September hingga Selasa (27/9/2022), saham KJEN tercatat 4 kali menghijau, dengan 2 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini KJEN mengalami kenaikan mencapai 60% sepekan terakhir, dan melesat 203,8% dalam sebulan.

AMMS sempat melewati masa kejayaan di pasar saham, di mana 2 minggu lalu sempat menguat 9,52% ke Rp 230 dan mencapai angka tertingginya sejak pertama kali tercatat di pasar modal.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham KJEN. Tetapi, jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 KJEN masih membukukan rugi bersih senilai Rp 466,3 juta meskipun kerugian ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 595,8 juta.

Tren bisnis utama KJEN di bidang pengiriman dokumen juga akan terus menurun sebagai imbas dari banyaknya dokumen yang kini sudah berganti menjadi dokumen elektronik pasca pandemi Covid-19.

Kendati demikian, perseroan terus-menerus mengupayakan efisiensi usaha mendukung keberlanjutan usaha perseroan ke masa depan agar senantiasa bisa kembali menstabilkan kinerja perseroan.

Efisiensi yang dilaksanakan manajemen pada paruh pertama tahun ini, berhasil menekan beban usaha perseroan menjadi Rp 3,06 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 3,5 miliar. Penurunan beban usaha disebabkan efisiensi pada pos pengeluaran untuk membayar antara lain jasa profesional, biaya listrik, telepon, dan air, serta pos pengeluaran perseroan untuk biaya sewa.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Rabu (28/9/2022).

1. PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), turun -9,52%, ke Rp 133/unit

2. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM), turun -6,8%, ke Rp 384/unit

3. PT Harzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), turun -6,67%, ke Rp 252/unit

4. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), turun -6,43%, ke Rp 160/unit

5. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), turun -6,1%, ke Rp 462/unit

Saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 139,85 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,01 miliar unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham AMMS bergerak di rentang Rp 133-149/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham AMMS mencapai Rp 159,6 miliar.

Berdasarkan data perdagangan sejak perdagangan 19 September hingga Selasa (27/9/2022), saham AMMS hanya 2 kali menghijau dan 5 kali ambles. Dengan ini, saham AMMS telah mengalami penurunan mencapai 26,52% dalam sepekan dan 1,48% sebulan.

Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun investor yang masih cenderung melepas saham AMMS menilai bahwa harga saham AMMS yang sudah naik berhari-hari membuat mereka merealisasikan keuntungannya.

Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.

AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.

Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.

Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular