
Ada yang Boncos, Tapi Saham Ini Juga Kasih Cuan Gede Sesi I

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di menguat 0,26% ke 7.130,95 pada penutupan perdagangan sesi I di tengah proyeksi gejolak resesi dari Amerika Serikat (AS), di sisi lain proyeksi ekonomi Tanah Air diramal masih aman.
Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,76 triliun dengan melibatkan lebih dari 16 miliar saham Sementara, mayoritas saham siang ini terpantau masih mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 314 saham yang melemah dan 189 saham yang mengalami kenaikan dan sisanya sebanyak 175 saham stagnan.
Pergerakan IHSG sempat merespon mayoritas indeks saham Asia yang bergerak di zona merah merespons Wall Street yang kembali tertekan semalam. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masih dalam tekanan. Keduanya mengalami koreksi masing-masing 0,21% dan 0,43% semalam. IHSG mencoba rebound dan berjalan berlawanan arah menjelang penutupan sesi I.
Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers
Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Rabu (28/9/2022).
1. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), naik +14,29%, ke Rp 240/unit
2. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), naik 14,29%, ke Rp 160/unit
3. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), naik +9,14%, ke Rp 406/unit
4. PT Gudang Garam Tbk (GGRM), naik +8,53%, ke Rp 24.800/unit
5. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), naik +7,62%, ke Rp 565/unit
Saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN),memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 44,31 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 189,25 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham KJEN bergerak di rentang Rp 197-246unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham KJEN mencapai Rp 120 miliar.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 19 September hingga Selasa (27/9/2022), saham KJEN tercatat 4 kali menghijau, dengan 2 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini KJEN mengalami kenaikan mencapai 60% sepekan terakhir, dan melesat 203,8% dalam sebulan.
AMMS sempat melewati masa kejayaan di pasar saham, di mana 2 minggu lalu sempat menguat 9,52% ke Rp 230 dan mencapai angka tertingginya sejak pertama kali tercatat di pasar modal.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham KJEN. Tetapi, jika melihat kinerja keuangannya, pada semester I-2022 KJEN masih membukukan rugi bersih senilai Rp 466,3 juta meskipun kerugian ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 595,8 juta.
Tren bisnis utama KJEN di bidang pengiriman dokumen juga akan terus menurun sebagai imbas dari banyaknya dokumen yang kini sudah berganti menjadi dokumen elektronik pasca pandemi Covid-19.
Kendati demikian, perseroan terus-menerus mengupayakan efisiensi usaha mendukung keberlanjutan usaha perseroan ke masa depan agar senantiasa bisa kembali menstabilkan kinerja perseroan.
Efisiensi yang dilaksanakan manajemen pada paruh pertama tahun ini, berhasil menekan beban usaha perseroan menjadi Rp 3,06 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 3,5 miliar. Penurunan beban usaha disebabkan efisiensi pada pos pengeluaran untuk membayar antara lain jasa profesional, biaya listrik, telepon, dan air, serta pos pengeluaran perseroan untuk biaya sewa.