Analisis Teknikal

Kabar Buruk, IHSG Masih Bisa Turun ke 7,000!

Putra, CNBC Indonesia
27 September 2022 07:00
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini dengan koreksi cukup tajam. IHSG melemah 0,71% di 7.127,5 pada perdagangan Senin (26/9/2022).

IHSG sejak awal sudah ambles di zona merah. IHSG anjlok 0,67% ke 7.130,64 di pembukaan. IHSG kemudian jeblok lebih dari 1% dan sempat menyentuh posisi terendahnya di 7.039,2.

Namun di sesi II, IHSG mengalami pemangkasan koreksi dan sedikit rebound sehingga kembali ke level psikologis 7.100. Mayoritas saham masih mengalami koreksi. Statistik perdagangan mencatat ada 442 saham yang melemah, 134 saham menguat dan 128 saham stagnan.

Pergerakan IHSG hari ini juga sejalan dengan mayoritas indeks saham Asia. Indeks Nikkei memimpin pelemahan dengan koreksi 2,66%.

Di sisi lain asing juga kembali menjauhi pasar saham RI tercermin dari adanya net sell jumbo sebesar Rp 1,37 triliun di pasar reguler.

Setelah terkoreksi nyaris 1% kemarin, bagaimana arah pergerakan IHSG hari ini?

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB pekan lalu, indeks bergerak menuju batas bawah BB terdekat di 7.113.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung turun ke 44,8 seiring dengan adanya net sell asing jumbo yang mengindikasikan adanya tekanan jual yang cukup kuat.

Apabila melihat indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 berada di bawah garis EMA 26 dan membentuk pola divergen (melebar).

Untuk hari ini, waspadai IHSG masih berpeluang mengalami koreksi. Level support IHSG terdekat ada di 7.040.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular