Atur Strategi Saat IHSG Anjlok, Kamu Bisa Coba Saham Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
26 September 2022 12:11
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin dalam. Pada akhir sesi perdagangan I, Senin (26/9/2022), IHSG jatuh 1,22% ke level 7.090,99.

Indeks bahkan sempat anjlok hingga 1,77%. Penurunan ini melanjutkan penurunan yang memang sudah terjadi sejak pembukaan perdagangan.

IHSG anjlok 0,67% ke 7.130,64 di pembukaan. Tak lama setelah itu, IHSG melemah lebih dari 1% dan semakin mendekati level psikologis 7.100.

Analis NH Korindo Sekuritas, Dimas Wahyu menilai, anjloknya IHSG masih terkait kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan diikuti oleh beberapa bank sentral di dunia.

"Kenaikan itu diikuti kenaikan suku bunga beberapa bank sentral lain, menimbulkan kekhawatiran resesi ekonomi global," jelas Dimas kepada CNBC Indonesia, Senin (26/9/2022).

Adapun Dimas memprediksi IHSG masih bertahan di 7.000-an, tepatnya di 7.010,34. Meski begitu, Dimas menyebutkan kalau ini akan berlangsung dalam jangka pendek dan bisa dimanfaatkan dengan Buy On Weakness (BoW) karena dari dalam negeri masih optimis.

"BOW untuk saham-saham blue chip seperti banking, telco menarik," tegas Dimas.

Apalagi dari dalam negeri, masih ada optimisme dengan PDB masih inline di atas 5% sampai akhir tahun. Sehingga Dimas memprediksi indeks masih menguat kembali sampai akhir tahun menuju 7.500.

"Kita masih optimis GDP kita masih inline di atas 5% sampai akhir tahun dan berpeluang indeks menguat kembali sampai akhir tahun menuju 7.500 minimum," pungkas Dimas. 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular