
IHSG Masih Bertahan di 7.200, Tiga Saham Ini Menarik Dicermati

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia pekan lalu keok karena sentimen dari dua raksasa ekonomi, Amerika Serikat (AS) dan China. Keduanya mampu membuat kinerja mingguan rupiah dan pasar saham tersungkur.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (19/1/2024). Dalam sepekan, IHSG juga melemah 0,19%. Artinya, IHSG sudah melemah dalam dua pekan beruntun.
Gerak IHSG dan rupiah pada pekan ini akan digerakkan oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri.
IHSG pada hari ini berpotensi bergerak di rentang 7.200 sebagai support hingga 7.260 sebagai resisten. Sementara rupiah bergerak di rentang 15.650 hingga 16.000.
Dari dalam negeri, pada Senin (22/1/2023) Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan uang beredar M2 Indonesia periode Desember 2023.
Adapun berikut rekomendasi saham yang menarik untuk dicermati hari ini, Senin (22/1/2024):
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
SMRA menguat dari area bullish trendline dengan potensi membentuk primary movement ke area resistance selanjutnya, hal ini didukung oleh stochastic yang berpeluang keluar dari area oversold. Saat ini, SMRA memiliki rasio Price Earnings (PE) sebesar 9.9x yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada di bawah area -1 PE standar deviasi selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 12.5x.
Buy on weakness: 585
Take Profit: 610
Stop Loss: 565
[Gambas:Beli Saham Investasiku]
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
JSMR berpotensi menguat dari support lower bearish channel ke area resistance terdekat, dimana hal ini didukung oleh stochastic yang berpeluang keluar dari area oversold, mengindikasikan adanya momentum penguatan. Saat ini, JSMR memiliki rasio Price to Book (PB) sebesar 1.2x yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada di bawah area Mean PE standar deviasi selama lima terakhir, yaitu sebesar 1.5x.
Buy: 4750
Take Profit: 4850
Stop Loss: 4650
[Gambas:Beli Saham Investasiku]
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
BBTN berpotensi mengejar area classic resistance yang ditandai oleh kenaikan volume dan candle bullish yang cukup solid, dimana hal ini juga didukung oleh stochastic yang baru melakukan bullish crossover. Saat ini, BBTN memiliki rasio Price to Book (PB) sebesar 0.65 yang menunjukkan posisi valuasi undervalue, karena berada di area -1 PB standar deviasi selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 0.64x.
Buy: 1355
Take Profit: 1395
Stop Loss: 1320
[Gambas:Beli Saham Investasiku]
(mkh/mkh) Next Article IHSG Mulai Hijau Lagi, Intip Rekomendasi Saham Hari Ini