Ada Kabar Buruk dari Bank Dunia, RI Kudu Piye?

Market - Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
24 September 2022 21:10
Gonjang Ganjing Perang Rusia Berlanjut, Ini Efeknya ke Ekonomi RI (CNBC Indonesia TV) Foto: Gonjang Ganjing Perang Rusia Berlanjut, Ini Efeknya ke Ekonomi RI (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia atau World Bank memprediksi bahwa dunia akan terjerumus dalam jurang resesi pada 2023. Hal ini diakibatkan karena kenaikan suku bunga global yang dilakukan secara agresif dalam rangka menjinakkan laju inflasi.

"Tiga ekonomi terbesar dunia-Amerika Serikat, China, dan kawasan Eropa telah melambat tajam," tulis Bank Dunia dalam sebuah studi baru, dikutip Sabtu (24/9/2022).

Bank Dunia pun memperkirakan kenaikan suku bunga akan terus dilakukan hingga tahun depan. Namun, langkah ini tak akan cukup mampu membawa inflasi kembali ke tingkat sebelum pandemi Covid-19.

Melihat kondisi ini, apa yang harus dilakukan Indonesia? Bank Dunia menyarankan program ekonomi dari sisi pasokan (supply side measures).

Pemerintah negara-negara di dunia harus memperbaiki pasokan energi, mobilitas tenaga kerja dan perdagangan internasional. Bank Dunia yakin cara tersebut dapat menurunkan inflasi dan membantu meningkatkan produktivitas global dalam jangka panjang.

Perdagangan global, salah satu yang menjadi prioritas, memerlukan dukungan untuk mencegah proteksionisme dan fragmentasi yang justru akan mengganggu jaringan perdagangan.

"Koordinasi global dapat sangat membantu dalam meningkatkan pasokan makanan dan energi," jelas Bank Dunia dalam laporannya.

Untuk komoditas energi, pembuat kebijakan harus mempercepat transisi ke sumber energi rendah karbon dan memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi.

Selain itu, bank sentral juga harus mengkomunikasikan keputusan kebijakan dengan jelas, sambil menjaga independensi mereka.

"Ini dapat membantu menopang ekspektasi inflasi dan mengurangi pengetatan yang diperlukan," tulis Bank Dunia.

Di negara maju, bank sentral harus mengingat efek limpahan lintas batas dari pengetatan moneter. Di pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang, mereka harus memperkuat peraturan makroprudensial dan membangun cadangan devisa.

Bank Dunia mengingatkan Otoritas fiskal juga perlu secara hati-hati mengkalibrasi penarikan langkah-langkah dukungan fiskal sambil memastikan konsistensi dengan tujuan kebijakan moneter.

Pembuat kebijakan juga harus menerapkan rencana fiskal jangka menengah yang kredibel dan memberikan bantuan yang ditargetkan kepada rumah tangga yang rentan.

Selain itu, Bank Dunia juga menilai pembuat kebijakan ekonomi lainnya perlu bergabung dalam perang melawan inflasi, terutama dengan mengambil langkah-langkah kuat untuk meningkatkan pasokan global.

Dalam meningkatkan pasokan global, cara yang bisa ditempuh yakni meringankan kendala pasar tenaga kerja. Langkah-langkah kebijakan perlu membantu meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan mengurangi tekanan harga.

"Kebijakan pasar tenaga kerja dapat memfasilitasi realokasi pekerja yang dipindahkan," tulisnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ancaman Resesi Dunia di Depan Mata, Ketahanan Ekonomi RI Aman


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading