
Deretan Saham Tercuan di Tengah Turbulensi Suku Bunga

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Jumat (23/9/2022).
1. PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS), turun -9,82%, ke Rp 147/unit
2. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM), turun -6,94%, ke Rp 402/unit
3. PT Dwi Shri Farmindo Tbk (DEWI), turun -6,67%, ke Rp 224/unit
4. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), turun -6,37%, ke Rp 147/unit
5. PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), turun -6,25%, ke Rp 525/unit
Saham Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) bercokol di daftar top losers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 54,63 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 364 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham AMMS bergerak di rentang Rp 147-160/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham AMMS mencapai Rp 176,4 miliar.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 12 September hingga Kamis (22/9/2022), saham AMMS sudah 4 kali menghijau dan 5 kali ambles. Dengan ini AMMS telah mencatatkan penurunan mencapai 28,64% sepekan terakhir, dan masih naik 9,7% sebulan.
Belum diketahui secara pasti penyebab koreksi saham AMMS. Namun investor yang masih cenderung melepas saham AMMS menilai bahwa harga saham AMMS yang sudah naik berhari-hari membuat mereka merealisasikan keuntungannya.
Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022. Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum)