
BI Kerek Bunga Acuan 50 Basis Poin, Rupiah Terbaik di Asia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (22/9/2022). Meski demikian, rupiah menjadi mata uang terbaik di Asia setelah mampu memangkas pelemahan setelah Bank Indonesia (BI) memberikan kejutan.
Melansir data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 15.015/US$, melemah 0,13% di pasar spot. Sebelumnya, Mata Uang Garuda sempat menyentuh Rp 15.040/US$ yang merupakan level terlemah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.
Meski melemah, rupiah menjadi mata uang terbaik di Asia pada hari ini. Sebab pelemahannya paling kecil. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hingga pukul 15:09 WIB.
BI sekali lagi memberikan kejutan dengan mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin. Padahal, konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia mayoritas memperkirakan kenaikan sebesar 25 basis poin.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 4,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers.
Pada bulan lalu, BI juga memberikan kejutan dengan menaikkan suku bunga 25 basis poin. Padahal konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI masih akan menahan suku bunga acuannya.
Pada pengumuman hasil RDG hari ini, BI juga memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
"Bank Indonesia juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi," kata Perry, dalam paparan hasil rapat dewan gubernur (RDG) BI, Kamis (22/9/2022).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
