Dunia Gelap Tahun Depan Nyata! BI Beri Bukti Baru
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kondisi perekonomian global berisiko tumbuh lebih rendah yang disertai tingginya tekanan inflasi dan ketidakpastian di pasar keuangan.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi bulan September 2022 yang disiarkan secara daring, Kamis (22/9/2022).
"Perekonomian ekonomi global berisiko tumbuh lebih rendah," kata Perry.
Perry mengatakan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih besar pada 2023, terutama di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China. Bahkan, ada risiko resesi di sejumlah negara maju.
"Volume perdagangan dunia tetap rendah, di tengah perlambatan ekonomi, disrupsi mata rantai pasokan global meningkat," kata Perry.
(cha/cha)