Tunggu BI, IHSG Berpeluang Naik Lagi di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,2% di 7.203 pada sesi I perdagangan Kamis (22/9/2022).

IHSG akhirnya kembali ke level psikologis 7.200 setelah sempat mengalami koreksi di saat pembukaan perdagangan hari ini.

IHSG dibuka melemah di 7.188 dan sempat menyentuh posisi terendahnya di 7.127. Namun setelah itu IHSG rebound dan sempat menyundul posisi tertinggi intraday di 7.211.

IHSG mampu menguat ketika mayoritas indeks saham Asia melemah siang ini. Indeks Hang Seng terkoreksi paling parah dengan pelemahan 1,7%.

Wall Street yang semalam anjlok 1,7% akibat Fed yang menaikkan suku bunga acuan cukup menjadi sentimen negatif untuk pasar keuangan Asia.

Pelaku pasar juga tengah menanti keputusan BI yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada RDG September ini.

Untuk melihat arah pergerakan IHSG di sesi II, simak ulasan teknikal di bawah ini.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak naik dan berhasil menembus batas atas BB terdekat di 7.187.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI naik ke 50,29.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak ke area positif.

Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, peluang IHSG naik masih ada dengan level resisten terdekat di 7.236.

TIM RISET CNBC INDONESIA