Erick Thohir Beri Restu Perusahaan Internet Milik PLN IPO

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
21 September 2022 17:43
Menteri BUMN Erick Thohir di dalam acara Peluncuran Holding & Subholding PLN, Rabu (21/09/2022). Ist
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir di dalam acara Peluncuran Holding & Subholding PLN, Rabu (21/09/2022). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merestui kemungkinan Subholding non kelistrikan yakni PLN ICON Plus untuk melantai ke bursa saham (Initial Public Offering/ IPO). Hal tersebut seiring dengan terbentuknya Holding dan Subholding PT PLN (Persero) yang baru saja diresmikan pada hari ini, Rabu (21/9/2022).

PT PLN (Persero) sendiri kini mempunyai empat Subholding yang akan membawa perusahaan dalam pengembangan unit bisnis. Keempat Subholding tersebut di antaranya adalah PLN Energi Primer Indonesia, PLN Nusantara Power (Genco 1), PLN Indonesia Power (Genco 2) serta PLN ICON Plus.

"Dimungkinkan (IPO), terutama yang Icon Plus dan beyond kWh," kata Erick di kantor pusat PLN, Rabu (21/9/2022).

Erick menjelaskan pembentukan Subholding Icon Plus ditujukan untuk mengkonsolidasikan bisnis perusahaan setrum yang di luar kelistrikan. Salah satunya dengan memaksimalkan jaringan kabel yang sudah ada untuk dijadikan fiber optic.

"Apalagi kita lihat pertumbuhan dari ekonomi digital mencapai nantinya 2030 itu Rp 4.800 triliun," kata dia.

Menurut Erick, Indonesia sendiri saat ini merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan digital ekonomi yang cukup besar di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, ia mendorong agar PLN bisa masuk dalam ceruk pasar bisnis ini, salah satunya melalui PLN ICON Plus.

"Pastinya ketika ekonomi digital tumbuh kita bicara yang namanya infrastruktur itu ya salah satunya ya fiber optic itu atau kabel yang dipunyai PLN yang bisa mengalirkan yang namanya wi-fi dan lain-lain. Potensi itu ada," kata dia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai pembentukan Subholding PLN masing-masing memiliki peran yang strategis dalam pengelolaan aset negara. Adapun dengan adanya Holding Subholding, maka aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar di seluruh wilayah akan dikonsolidasikan.

Menurut dia konsolidasi aset pembangkitan yang membentuk 2 Subholding GenCo akan menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara. Dengan unit bisnis PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power.

Berikutnya, berkaitan dengan pengelolaan energi primer, perusahaan juga melakukan konsolidasi dengan membentuk Subholding PLN Energi Primer Indonesia. Adapun pengadaan batu bara yang sebelumnya terbesar di lima titik akan diefisienkan di satu titik agar efisien.

Selain itu, PLN juga akan membangun lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh yang akan konsolidasikan di dalam subholding yakni PLN ICON Plus. Adapun aset-aset kelistrikan yang tadinya digunakan hanya untuk layanan kelistrikan, akan dikembangkan untuk layanan beyond Kwh.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi PLN Diminta di Bawah Rp 100 Triliun, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular