Jeblok Lawan Dolar AS, Rupiah Masih Bisa Libas Dua Dolar Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 21/09/2022 12:40 WIB
Foto: Ilustrasi Mata Uang Asing (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (21/9/2022), hingga kembali ke atas Rp 15.000/US$. Meski demikian, melawan dolar Singapura dan Australia rupiah justru mampu menguat.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 12:06 WIB, rupiah melemah 0,2% melawan dolar AS di Rp 15.010/US$. Di saat yang sama, melawan dolar Singapura dan Australia, rupiah mampu menguat tipis masing-masing kurang 0,1% ke Rp 10.618/SG$ dan Rp 10.010/AU$.

Dolar AS memang sedang perkasa, sebab The Fed (bank sentral Amerika Serikat) akan mengumumkan kebijakan moneter Kamis dini hari waktu Indonesia.
The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, bahkan ada kemungkinan sebesar 100 basis poin. 


Selain The Fed, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) besok.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini.Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, semuanya kompak memperkirakan kubu MH Thamrin akan menaikkan suku bunga acuan. 

Hal ini membuat rupiah mampu menguat melawan dolar Singapura dan Australia, meski tipis.

Sebanyak 12 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan mengerek BI7DRR sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,00% sementara dua lembaga/institusi memproyeksi kenaikan BI7DRR sebesar 50 bps menjadi 4,25%.

Sebagai catatan, BI secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada Agustus 2022. Kenaikan tersebut adalah yang pertama sejak November 2018 atau dalam 44 bulan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS