Saham GOTO Bangkit Nyaris 7%, Apa yang Jadi Pemicu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten teknologi terbesar RI, yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara tak terduga berhasil rebound dan melesat lebih dari 6% pada perdagangan sesi I, Selasa (20/9/2022).
ReboundĀ-nya saham GOTO terjadi setelah saham tersebut mengalami koreksi dalam tujuh hari beruntun. Pada pukul 10:56 WIB, saham GOTO terpantau melonjak 6,61% ke posisi harga Rp 258/unit.
Nilai transaksi saham GOTO pada perdagangan sesi I hari ini sejauh ini mencapai Rp 236,43 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 922,39 juta lembar saham.
Dalam sepekan terakhir, saham GOTO terpantau terkoreksi hingga 7,25% dan dalam sebulan terakhir ambles 21,47%.
Belum diketahui pasti mengapa saham GOTO berhasil rebound. Namun sepertinya, investor memanfaatkan koreksi GOTO yang sudah berlangsung selama sepekan untuk kembali memburunya pada hari ini.
Di lain sisi, sepertinya saham GOTO juga sudah cenderung dalam kondisi jenuh jual (oversold).
Sebelumnya, tren bearish di saham GOTO telah terjadi sejak 31 Agustus lalu dan akhirnya pada 14 September, saham GOTO mulai jatuh ke bawah level support di harga Rp 272/unit. Pelemahan dilanjutkan sampai pada perdagangan kemarin, di mana saham GOTO menyentuh harga Rp 242/unit.
Kinerja keuangan GOTO yang masih 'berdarah-darah' menjadi penyebab investor ramai-ramai melepasnya hingga tujuh hari beruntun.
Sepanjang semester pertama tahun ini, GOTO mencatatkan kerugian Rp 13,65 triliun. Kondisi kuartal kedua ternyata tidak jauh lebih baik dari kuartal pertama dengan catatan kerugian dalam tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 6,61 triliun.
Kerugian fantastis ini sebagian besar disebabkan oleh masih besarnya promosi dan insentif yang diberikan perusahaan untuk mengamankan posisi di Indonesia, salah satu pasar digital utama yang diperebutkan banyak pihak.
Beban besar ini tidak serta merta dapat dihilangkan mengingat kompetitor utama seperti superapp lainnya, yakni Grab untuk ride hailing dan Shopee di sektor e-commerce masih secara agresif memberikan beragam penawaran demi menjaring pengguna baru atau meningkatkan loyalitas pelanggan.
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan GOTO naik 100% menjadi Rp 10,74 triliun dari semula hanya Rp 5,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Akan tetapi pendapatan tersebut masih kotor, karena belum dipotong dengan promosi yang diberikan yang nilainya mencapai Rp 7,34 triliun atau 68% dari total pendapatan kotor. Angka promosi tersebut naik tidak hanya dari nominal melainkan juga porsi terhadap pendapatan bruto tahun sebelumnya.
Pendapatan bruto yang naik tajam akhirnya mampu membuat pendapatan bersih perusahaan ikut melonjak 73% menjadi Rp 3,40 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Habis Diborong Rp 3 T, Saham GOTO Sekarang ARB! Kenapa?
(chd/vap)