
Cek! Ada Saham yang Terbang Nyaris 30% dan Ambles Hampir 10%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (19/9/2022) kemarin.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,37% ke posisi 7.195,49. IHSG mendekati zona psikologis 7.200 kemarin.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat 0,42% di posisi 7.199,17. Selang lima menit setelah dibuka, IHSG sempat terkoreksi 0,12% ke posisi 7.160,87. Namun setelah terkoreksi, IHSG kembali bangkit.
Kemudian pada perdagangan sesi I sekitar pukul 10:00 WIB hingga akhir perdagangan sesi I, IHSG cenderung volatil.
Pada perdagangan sesi II kemarin, IHSG juga sempat menyentuh zona merah tipis. Tetapi pergerakan di sesi II lebih baik dan sempat menyentuh zona psikologis 7.200. Namun di akhir perdagangan kemarin, IHSG gagal bertahan di zona psikologis 7.200 dan hanya mendekatinya atau berada di kisaran 7.190.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 15 triliun dengan melibatkan 32 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 208 saham terapresiasi, 354 saham terdepresiasi, dan 142 saham lainnya stagnan.
Investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 40,36 miliar di pasar reguler. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 138,45 miliar, sehingga secara total, asing net buy sebesar Rp 98,08 miliar.
Saat IHSG ditutup menguat, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa lepas pantai laut dan pelayaran yakni PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham LEAD ditutup melejit 29,85% ke posisi harga Rp 87/saham.
Nilai transaksi saham LEAD pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 36,97 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 456,49 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham LEAD sebesar Rp 172.600 di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 12 September hingga kemarin, saham LEAD belum pernah mencatatkan koreksi, di mana saham LEAD mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali dan stagnan 2 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham LEAD masih melesat hingga 35,94% dan dalam sebulan terakhir, saham LEAD juga masih melejit 70,59%.
LEAD optimis mampu mencapai target kinerja tahun 2022 ini. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, LEAD masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 45,3 miliar sepanjang semester-I tahun 2022 ini.
Kinerja pada paruh kedua tahun ini akan didorong salah satunya oleh peningkatan permintaan jasa armada LEAD dan juga ada sedikit peningkatan harga sewa kapal. Pada semester pertama 2022 tingkat utilisasi kapal tercatat 75% dan belum berencana menambah armada kapal.
Sebagai informasi, total kapal yang beroperasi sekitar 41 unit kapal. LEAD juga merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$ 1,4 juta hingga Juni 2022, dari total capex yang disiapkan sebesar US$ 2,3 juta. Semua capex digunakan untuk kebutuhan docking kapal.
Saat IHSG cerah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) kembali memimpin jajaran top losers kemarin. Saham AMMS ditutup ambruk 9,71% ke posisi harga Rp 186/saham.
Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 98,9 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 531.700 lembar saham.
Menurut data perdagangan, sejak 12 September hingga kemarin, saham AMMS mencatatkan pelemahan sebanyak 3 kali dan menguat juga sebanyak 3 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham AMMS terpantau ambles 11,43%. Namun dalam sebulan terakhir, saham AMMS masih melejit 80,58%.
Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham AMMS. Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022.
Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.
AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.
Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.
Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah