
Dolar AS Ditarik Turun, Rupiah Bisa Menguat Nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah 0,17% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.975/US$. Pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) pada Kamis nanti menjadi perhatian utama pelaku pasar.
Adanya probabilitas The Fed menaikkan suku bunga 100 basis poin menjadi 3,25% - 3.5% membuat dolar AS sangat perkasa, dan rupiah tertekan. Meski demikian, pada perdagangan Selasa (20/9/2022) rupiah berpeluang menguat melihat sentimen pelaku pasar yang cukup bagus. Hal tersebut terlihat dari bursa saham AS (Wall Street) yang menguat pada perdagangan Senin waktu setempat.
Hal tersebut biasa terjadi, dan dolar AS juga tidak akan terus menguat menjelang pengumuman hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed. Sebab, pelaku pasar juga perlu kepastian.
"Akan kah dolar AS menguat lebih jauh sebelum pengumuman FOMC? Saya pikir pasar akan sedikit menarik dolar AS, dan akan berada pada fase konsolidasi," kata Amo Sahota, direktur eksekutif di Klarity FX San Francisco, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (19/9/2022).
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR semakin jauh ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA50) kisaran Rp 14.890/US$ - Rp 14.900/US$.
MA 50 merupakan resisten kuat, sehingga tekanan pelemahan akan lebih besar ketika rupiah menembusnya.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian kembali bergerak naik tetapi belum masuk wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Level psikologis Rp 15.000/US$ kini menjadi resisten yang akan menahan pelemahan rupiah. Tetapi jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 15.030/US$ - Rp 15.050/US$.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara melihat indikator stochastic yang masuk wilayah overbought pada grafik harian, begitu juga pada grafik 1 jam, ada peluang rupiah bisa menguat.
Selama bertahan di bawah Rp 15.000/US$, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.950/US$ - Rp 14.930/US$.
Jika level tersebut ditembus, rupiah berpeluang menguat menuju ke Rp 14.900/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Ngeri! 3 Hari Melesat 3% ke Level Terkuat 3 Bulan
