
Cek! Deretan Saham Paling Cuan dan Boncos Saat IHSG Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir anjlok pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (16/9/2022). IHSG semakin terlempar jauh dari level psikologis 7.300 pada perdagangan hari ini setelah kemarin sempat mencetak sejarah baru dengan melewati harga tertinggi sepanjang masa.
IHSG dibuka melemah 0,24% di posisi 7.287,96 dan ditutup di zona merah dengan koreksi 1,68% atau 122,75 poin ke 7.182,85 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 9,74 triliun dengan melibatkan lebih dari 23 miliar saham.
Level tertinggi berada di 7.299,03 sesaat setelah perdagangan dibuka sementara level terendah berada di 7.177,79 sekitar pukul 10:55 WIB. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 391 unit, sedangkan 155 unit lainnya menguat, dan 141 sisanya stagnan.
Di tengah anjloknya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini Jumat (16/9/2022):
1. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), naik +23,88%, ke Rp 83/unit
2. PT OBM Drilchem Tbk (OBMD), naik +15,82%, ke Rp 410/unit
3. PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk (KKES), naik +15,06%, ke Rp 191/unit
4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), naik +11,02%, ke Rp 282/unit
5. PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO), naik +5,51%, ke Rp 134/unit
Saham Ulima Nitra Tbk (UNIQ) kembali memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 158,44 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham UNIQ bergerak di rentang Rp 66-86/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham UNIQ mencapai Rp 260,54 miliar.
Jika melihat data perdagangan sejak 5 September hingga Kamis (15/9/2022), saham UNIQ tercatat 3 kali menghijau, dengan 4 kali merah, dan 2 kali stagnan. Dengan ini, UNIQ mencatatkan kenaikan mencapai 48,21% dalam sepekan dan 43,1% sebulan terakhir.
Emiten yang bergerak dalam jasa pertambangan dan jasa penyewaan peralatan pertambangan serta jasa konstruksi ini menghadapi sejumlah persoalan operasional yang menyebabkan kinerja keuangan perseroan menurun pada tengah tahun 2022.
Jika melihat kinerja laporan keuangannya, sepanjang semester I-2022 UNIQ masih mencatatkan rugi bersih mencapai Rp 10 miliar. Meskipun rugi bersih ini turun 50,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 20 miliar.
UNIQ juga terancam akan terbebani dengan kenaikan harga BBM yang juga ikut menaikkan biaya. Dengan kenaikan harga BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex pada Maret 2022 lalu dilakukan karena mengikuti perkembangan harga BBM di pasar internasional yang tengah melejit sebagai dampak dari perang yang terjadi di Ukraina.
Meski begitu, UNIQ mengaku akan terus berupaya mencapai target proyeksi tahun ini dengan strategi menaikkan tarif dan peningkatan volume produksi saat melakukan perpanjangan kontrak dengan customer.