
Investor Masih Khawatir Inflasi AS, Bitcoin dkk Ambles Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama terpantau melemah pada perdagangan Jumat (16/9/2022), karena investor masih khawatir dampak dari masih tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS).
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin melemah 1,69% ke posisi harga US$ 19.747,52/koin atau setara dengan Rp 294.632.998/koin (asumsi kurs Rp 14.920/US$). Sedangkan untuk Ethereum ambruk 8,92% ke posisi US$ 1.467,68/koin atau Rp 21.897.786/koin.
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Cryptocurrency | Dalam Dolar AS | Dalam Rupiah | Perubahan Harian (%) | Perubahan 7 Hari (%) | Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar) |
Bitcoin (BTC) | 19.747,52 | 294.632.998 | -1,69% | 1,79% | 378,11 |
Ethereum (ETH) | 1.467,68 | 21.897.786 | -8,92% | -10,59% | 179,92 |
Tether (USDT) | 1,00 | 14.920 | -0,01% | -0,01% | 67,92 |
USD Coin (USDC) | 1,00 | 14.920 | 0,01% | -0,00% | 50,41 |
BNB | 272,32 | 4.063.014 | -1,19% | -3,31% | 43,97 |
Binance USD (BUSD) | 1,00 | 14.920 | 0,03% | -0,01% | 20,50 |
XRP | 0,3241 | 4.836 | -3,65% | -5,83% | 16,20 |
Cardano (ADA) | 0,4649 | 6.936 | -1,66% | -4,19% | 15,94 |
Solana (SOL) | 32,73 | 488.332 | -2,08% | -4,42% | 11,66 |
Dogecoin | 0,05895 | 880 | -2,51% | -4,24% | 7,83 |
Sumber: CoinMarketCap
Bitcoin kembali terkoreksi ke kisaran harga US$ 19.000 pada hari ini, setelah selama dua hari beruntun bertahan di zona psikologis US$ 20.000.
Bahkan, Ethereum yang sudah melakukan proses migrasi atau upgrade yang disebut sebagai Ethereum Merge atau The Merge tak mampu mengangkatnya dan harganya kembali terkoreksi ke kisaran US$ 1.400.
Investor yang masih menimbang data inflasi terbaru di AS membuat aset kripto kembali tak dilirik. Tak hanya di kripto saja, investor juga masih berhati-hati memburu saham hari ini, di mana pergerakan saham global masih cenderung volatil.
Data inflasi AS dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) periode Agustus 2022 naik 0,1% pada basis bulanan, meskipun ada penurunan harga gas. Meski secara tahunan turun sedikit menjadi 8,3%, tetapi hal ini masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Inflasi yang masih sangat tinggi di Negeri Paman Sam telah membuat investor khawatir bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan lebih agresif dengan kenaikan suku bunganya, meningkatkan kemungkinan resesi di AS.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 80%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar 100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 20%.
Tak hanya bagi saham saja, kenaikan suku bunga juga berkorelasi negatif terhadap pasar kripto. Bahkan, kripto sangatlah rentan dengan inflasi dan kenaikan suku bunga.
Kuatnya kekhawatiran para pelaku pasar atas potensi kenaikan suku bunga The Fed menghapuskan sentimen positif dari beberapa rilis ekonomi Negeri Paman Sam.
Pada Kamis kemarin, Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan klaim pengangguran awal di AS untuk pekan terakhir 10 September berjumlah 213.000, turun 5.000 dari periode sebelumnya. Angka ini pun lebih rendah dari perkiraan ekonom di mana angkanya akan naik ke 226.000.
Kemudian penjualan ritel AS bertumbuh 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus lalu, tumbuh dari bulan sebelumnya yang negatif 0,4%.
Bahkan di kripto, sentimen dari migrasi blockchain Ethereum, The Merge tak mampu mengangkat Ethereum dan kripto altcoin lainnya.
Upgrade Ethereum dapat mengurangi kebutuhan chip yang mendukung GPU, tetapi saham semikonduktor masih bisa menjadi pembelian yang bagus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerak Kripto Masih Kayak Gini, Susah Bikin Kaya Lagi