
Breaking News: Harga Minyak Mentah Longsor 3,5%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia turun 3% lebih ke level terendah dalam satu minggu karena ekspektasi permintaan global yang lebih lemah. Penguatan mata uang dolar AS juga jadi penekan.
Pada Kamis (15/9/2022) minyak mentah berjangka Brent ditutup anjlok 3,5% dibandingkan posisi sebelumnya ke US$90,84 per barel. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) tercatat US$85,10 per barel, melemah 3,8%.
Risiko pelambatan terus mendominasi prospek ekonomi global dan beberapa negara diperkirakan akan tergelincir ke dalam resesi pada 2023, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah akan ada resesi global yang meluas, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).
Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill menyampaikan kekhawatiran tentang "stagflasi umum" pada periode pertumbuhan rendah dan inflasi tinggi dalam ekonomi global.
Sementara mata uang dolar AS yang kuat mengurangi permintaan minyak dengan membuat bahan bakar lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Dollar index (yang mengukur kekuatan Greenback dengan enam mata uang utama lain) tercatat 109,658, sedikit di bawah posisi terkuat dalam 20 tahun terakhir di 110,214.
"Fundamental minyak sebagian besar masih bearish karena prospek permintaan China tetap menjadi tanda tanya besar dan karena inflasi yang melawan Fed tampaknya siap untuk melemahkan ekonomi AS," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan minggu ini bahwa pertumbuhan permintaan minyak akan terhenti pada kuartal keempat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Harga Minyak Dunia Anjlok Hampir 1%, Harga BBM Gak Ikutan?