Ini Loh yang Memicu IHSG Pepet Rekor Tertinggi

Putra, CNBC Indonesia
15 September 2022 09:52
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat nyaris 1% di awal perdagangan pagi ini, Kamis (15/9/2022).

IHSG dibuka menguat 0,45% dan membawanya kembali ke level psikologis 7.300 setelah kemarin ambrol dan terlempar keluar dari level tersebut.

Pada 09.33 WIB, IHSG terpantau menguat 0,99% di 7.350 dan mendekati posisi intraday tertinggi sepanjang sejarah di 7.355.

Wall Street yang rebound setelah mengalami koreksi tajam cukup menjadi katalis positif untuk IHSG dan indeks saham kawasan Asia lainnya.

Mayoritas saham mengalami penguatan dengan 303 terapresiasi, 154 melemah dan 202 saham stagnan. Beberapa saham yang menjadi mover IHSG pagi ini adalah saham-saham big cap yang mayoritas menguat lebih dari 1%. Berikut adalah daftarnya.

Perusahaan

Ticker

Indeks Poin

Perubahan Harga

PT Bank Central Asia Tbk

BBCA

10.6

1.47%

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

TLKM

7.34

1.56%

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

BBRI

5.89

0.66%

PT United Tractors Tbk

UNTR

5.84

5.66%

PT Bank Mandiri Tbk

BMRI

4.76

0.54%

PT Adaro Energy Indonesia Tbk

ADRO

2.53

2.49%

PT Bank Negara Indonesia Tbk

BBNI

2.37

1.40%

PT Kalbe Farma Tbk

KLBF

2.28

1.95%

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

AMRT

1.98

4.00%

PT Indo Tambangraya Megah Tbk

ITMG

1.44

3.39%

Dari dalam negeri, investor menanti rilis neraca dagang Indonesia sekaligus ekspor dan impor.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Agustus sebesar US$ 4,12 miliar. Surplus menurun tipis dibandingkan Juli 2022 yang mencapai US$ 4,23 miliar.

Konsensus memperkirakan pertumbuhan ekspor hanya 19,09% (yoy) pada Agustus. Bila perkiraan ini benar maka itu akan menjadi terendah sepanjang tahun ini,
Merujuk daya BPS, ekspor Indonesia bahkan selalu naik di atas 20% (yoy) sepanjang Januari-Juli 2022.

Sementara, impor diperkirakan akan terus menggeliat ke depan sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia.

Impor Indonesia secara nominal terus mengalami peningkatan dari US$ 18,61 milair pada Mei 2022 menjadi US$ 21 miliar pada Juni dan US$ 21,34 miliar pada Juli.
Dalam dua bulan terakhir, impor sudah bergerak di kisaran US$ 21 miliar setelah berada di bawah US$ 20 miliar di hampir sepanjang 2019-2022.

Pergerakan IHSG juga tampaknya masih bisa terpengaruh oleh gerak sektor energi dan tambang di tengah penguatan harga komoditas dunia.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular