Analisis Teknikal

Santai Gan! IHSG Minta Waktu Untuk Ambil Napas Dulu

Putra, CNBC Indonesia
15 September 2022 07:08
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,55% di 7.278,08 pada perdagangan Rabu (14/9/2022). IHSG sudah terlempar keluar dari level psikologis 7.300 dan posisi penutupan All Time High 7.318 sejak awal perdagangan.

Mayoritas saham mengalami pelemahan siang ini. Sebanyak 313 saham terkoreksi, 213 saham menguat dan 176 saham stagnan.

Pergerakan IHSG senada dengan mayoritas indeks saham acuan Bursa Asia kompak melemah siang ini. Indeks Nikkei dan Hang Seng drop paling parah dengan koreksi lebih dari 2%.

Semua itu tak lepas dari Wall Street yang 'kebakaran' semalam. Ketiga indeks saham acuan Bursa New York kompak melemah signifikan. Bahkan Wall Street mengalami hari terburuknya sejak Juni 2020.

Indeks Dow Jones ambrol 3,94% sedangkan S&P 500 anjlok 4,32%. Nasib paling miris dialami oleh Nasdaq Composite yang jatuh 5,16%.

Untuk perdagangan hari ini, investor tengah menanti rilis data neraca dagang Indonesia bulan Agustus 2022.

Berdasarkan estimasi konsensus TradingEconomics, neraca dagang Indonesia diperkirakan masih surplus US$ 4,09 miliar atau lebih rendah dari periode sebelumnya US$ 4,22 miliar.

Ekspor diperkirakan masih tumbuh 19,2% secara year on year (yoy), sementara impor meningkat 30,6% yoy pada bulan lalu.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks bergerak turun dan sempat mendekati batas bawah BB terdekat di 7.195.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI bergerak turun ke area 63,3 yang menunjukkan adanya penguatan momentum jual. Namun RSI masih berada di dekat area jenuh belinya.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak berimpit dengan garis EMA 26.

Untuk hari ini, IHSG akan kembali menguji level resisten terdekat di 7.318 dan support di 7.196.


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular