Ini Profil 4 BUMN yang Siap IPO! Tertarik Beli Nggak?
Jakarta, CNBC Indonesia - Empat perusahaan pelat merah di sektor strategis dikabarkan siap mencari pendanaan lewat penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) hingga tahun 2023.
BUMN yang disebut akan melaksanakan IPO hingga 2023 berasal dari tiga sektor utama yaitu energi, pupuk, dan perkebunan.nDi sektor energi ada dua anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT Pertamina Hulu Energy (PHE).
Kemudian di sektor pupuk ada PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang merupakan entitas anak dari PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Sementara, di sektor perkebunan ada Palm Co yang merupakan sub-holding di bidang sawit dari holding perkebunan BUMN PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Nilai emisi saham dari keempat BUMN tersebut bakalan jumbo dan diperkirakan mencapai belasan triliun rupiah. Berikut portofolio bisnis serta profil keempat BUMN tersebut.
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE)
PGE merupakan anak usaha Pertamina yang bergerak di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang memiliki 13 wilayah operasi dengan total kapasitas mencapai 1.877 Mega Watt (MW).
Sebanyak 672 MW dioperasikan sendiri dan sisanya 1.205 MW menggunakan skema Join Operation Contract. Salah satu PLTP yang dioperasikan secara mandiri oleh PGE dan paling populer sekaligus yang tertua adalah PLTP Kamojang yang berlokasi di Jawa Barat.
PLTP Kamojang memiliki 5 unit PLTP dengan kapasitas terpasang mencapai 235 MW dan diestimasikan memberikan pasokan listrik untuk 260 ribu rumah.
Sementara untuk portofolio bisnis yang dioperasikan menggunakan skema Join Operation Contract ada di Gunung Salak, Darajat dan Wayang Windu yang bekerja sama dengan perusahaan PT Star Energy Geothermal milik salah satu orang terkaya di RI yaitu Prajogo Pangestu.
PT Pertamina Hulu Energy (PHE)
PHE juga merupakan salah satu anak usaha Pertamina yang fokus bisnisnya adalah produksi minyak dan gas.
Mengacu pada situs resmi perusahaan, PHE mengelola portofolio atau operasional 58 perusahaan anak, 6 perusahaan patungan dan 2 perusahaan afiliasi yang mengelola blok-blok migas di dalam dan di luar negeri.
Dari 58 anak perusahaan PHE, ada 53 perusahaan yang beroperasi di dalam negeri dan 5 sisanya beroperasi di luar negeri yang mengelola 48 wilayah kerja dalam negeri dan 2 wilayah kerja luar negeri.
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT)
Sebagai anak usaha dari PIHC, PKT merupakan produsen pupuk dengan kapasitas produksi paling besar ketimbang 4 perusahaan lainnya yaitu PT Pupuk Sriwidjaya, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Kujang.
Sebagai informasi, PKT menjadi produsen urea terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 3,43 juta ton per tahun. Selain Urea, PKT juga memproduksi amoniak dan pupuk NPK dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 2,74 juta ton dan 350 ribu ton per tahunnya.
Palm Co
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Palm Co merupakan sub-holding perkebunan sawit PTPN III. Untuk diketahui, luas areal perkebunan sawit yang dimiliki oleh PTPN III mencapai hampir 561 ribu hektar.
Dari luas areal perkebunan sawit yang mencapai setengah juta hektar tersebut produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) mencapai 2,4 juta ton.
Mengacu pada data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi CPO Indonesia per tahun mencapai 46-47 juta ton. Itu artinya, pangsa pasar berdasarkan produksi CPO dari Palm Co mencapai 5%.
(trp/trp)