Harga Tembaga Merosot, AS Biang Keladinya

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
14 September 2022 15:00
FILE PHOTO: A worker loads copper cathodes into a warehouse near Yangshan Deep Water Port, south of Shanghai, China, March 23, 2012.     REUTERS/Carlos Barria/File Photo
Foto: Ilustrasi katoda tembaga. (REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (14/9/2022). Posisi ini terjadi setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan.

Pada Rabu (14/9/2022) pukul 14.05 WIB harga tembaga dunia tercatat US$7.845 per ton, turun 0,3% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Data yang dirilis Selasa malam menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS secara tak terduga naik pada Agustus. Laporan indeks harga konsumen (CPI) Agustus menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Laju inflasi tahunan sebesar 8,3% year-on-year/yoy, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,1% yoy.

Sementara secara bulanan naik 0,1% month-to-month/mtm meskipun terjadi penurunan harga gas. Inflasi inti sendiri naik 0,6% mtm.

Kenaikan ini lebih tinggi dari konsensus, di mana terjadi penurunan 0,1% untuk inflasi umum dan kenaikan 0,3% untuk inflasi inti.

Kenaikan inflasi mendorong mata uang dolar mendekati rekor tertinggi dalam 20 tahun. Dollar index (yang mengukur Greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 109,728, sementara rekor berada di 110,214.

Dolar yang menguat membuat tembaga menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Permintaan turun, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras) Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular