Tak Hanya Saham yang Ambruk, Kripto Juga Ambles

chd, CNBC Indonesia
Rabu, 14/09/2022 09:57 WIB
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama terpantau terkoreksi pada perdagangan Rabu (14/9/2022), karena investor cenderung merespons negatif dari rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meleset dari ekspektasi pasar pada periode Agustus 2022.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin ambruk 8,72% ke posisi harga US$ 20.297,12/koin atau setara dengan Rp 303.036.002/koin (asumsi kurs Rp 14.930/US$). Sedangkan untuk Ethereum ambles 6,76% ke posisi US$ 1.581,01/koin atau Rp 23.604.479/koin.

Sementara untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) Solana anjlok 9,98% menjadi US$ 33,43/koin (Rp 499.110/koin), sekaligus menjadi yang paling besar koreksinya di jajaran kripto 10 besar pada hari ini.


Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

CryptocurrencyDalam Dolar ASDalam RupiahPerubahan Harian (%)Perubahan 7 Hari (%)Kapitalisasi Pasar (US$ Miliar)
Bitcoin (BTC)20.297,12303.036.002-8,72%7,87%388,42
Ethereum (ETH)1.581,0123.604.479-6,76%3,31%193,31
Tether (USDT)1,0014.930-0,02%-0,01%67,88
USD Coin (USDC)1,0014.9300,02%0,02%51,36
BNB277,584.144.269-4,18%5,41%44,77
Binance USD (BUSD)1,0014.930-0,01%-0,00%20,21
XRP0,33705.031-6,14%4,36%16,62
Cardano (ADA)0,46897.001-5,71%2,03%16,03
Solana (SOL)33,43499.110-9,98%8,19%11,80
Polkadot (DOT)0,06013898-4,98%2,35%7,98

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin terkoreksi ke zona psikologisnya di US$ 20.000 pada hari ini. Sedangkan Ethereum ambles ke kisaran harga US$ 1.500. Pergerakan kripto sejalan dengan pasar saham global yang mulai kembali ambruk.

Ambruknya aset berisiko terjadi karena investor cenderung merespons negatif dari rilis data inflasi AS yang meleset dari ekspektasi pasar pada periode Agustus 2022.

Data inflasi AS dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) periode Agustus 2022 menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Laju inflasi tahunan sebesar 8,3% (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,1% yoy.

Sementara secara bulanan naik 0,1% (month-to-month/mtm) meskipun terjadi penurunan harga gas. Inflasi inti sendiri naik 0,6% mtm.

Kenaikan ini lebih tinggi dari konsensus. Di mana terjadi penurunan 0,1% untuk inflasi umum dan kenaikan 0,3% untuk inflasi inti.

Laporan inflasi semakin meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) pada pertemuan 20-21 September.

Laporan Agustus yang tinggi dapat membuat The Fed melanjutkan kenaikan suku bunga secara agresif lebih lama dari yang diantisipasi oleh investor.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 67,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 33%.

"Laporan CPI adalah negatif tegas untuk pasar ekuitas dan kripto. Laporan yang lebih panas dari yang diharapkan berarti kita akan mendapatkan tekanan lanjutan dari kebijakan Fed melalui kenaikan suku bunga," kata Direktur Penelitian di Janus Henderson Investors, Matt Peron.

"Ini juga mendorong kembali 'poros Fed' yang diharapkan pasar dalam waktu dekat. Seperti yang telah kami peringatkan selama beberapa bulan terakhir, kami belum keluar dari kesulitan dan akan mempertahankan postur defensif dengan ekuitas dan alokasi sektor."

Investor juga menanti rilis inflasi Inggris yang diperkirakan akan mencapai 10,2% yoy untuk Agustus. Sebagai respons, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) diperkirakan akan menaikkan suku bunga terbesar Agustus masih akan berlanjut bulan ini berkisar 50 bp menjadi 2,25% yang merupakan level tertinggi sejak Desember 2008.

Di lain sisi, koreksinya kripto juga terjadi jelang proses migrasi atau upgrade blockchain Ethereum yang disebut Ethereum Merge atau The Merge. Proses migrasi ini akan dilakukan pada Kamis besok.

Ethereum berencana mengubah algoritma konsensusnya dari Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS) dan digadang-gadang bisa menaikkan harga Ethereum dan altcoin lainnya.

Sistem baru, yang dikenal sebagai PoS atau kosep yang menyatakan seseorang dapat menambang atau memvalidasi transaksi sesuai jumlah koin yang dipegang, akan memangkas konsumsi energi blockchain Ethereum hingga 99,9%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik