Beri Semangat Gengs, IHSG Kode Cetak Rekor Tertinggi Nih!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali pecah rekor di tahun 2022. IHSG tembus level penutupan All Time High (ATH) kemarin (13/9/2022).
Apresiasi IHSG sebesar 0,88% mampu membawa IHSG mengakhiri perdagangan kemarin ke posisi penutupan ATH di 7.318.
IHSG konsisten bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan. Bahkan posisi tertinggi intraday IHSG berada di 7.345,46.
Namun posisi intraday tertinggi IHSG kemarin belum mampu melampaui posisi intraday ATH sebelumnya di 7.355.
Kinerja positif IHSG sejalan dengan mayoritas indeks saham mayoritas bursa Asia. Bahkan IHSG menjadi juara 1 di kawasan Asia Tenggara dan peringkat 2 di Asia Pasifik.
Mayoritas saham juga menguat kemarin. Sebanyak 329 saham tercatat mengalami apresiasi, 218 saham terkoreksi dan 160 saham stagnan.
Penguatan IHSG juga mendapat dorongan dari banjir dana asing yang masuk ke pasar saham. Investor asing mencatatkan net buy Rp 1,23 triliun di pasar reguler kemarin.
Dari eksternal, inflasi AS tercatat naik 8,3% year on year (yoy) di bulan Agustus 2022. Meski lebih rendah dari bulan sebelumnya 8,5% yoy, tetapi inflasi masih lebih tinggi dari perkiraan konsensus di 8,1% yoy.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks masih bergerak naik malampaui batas atas BB terdekat di 7.287.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Indikator RSI bergerak naik ke area 69,2 mendekati area jenuh belinya dan menunjukkan adanya penguatan momentum beli seiring dengan tingginya inflow dana asing.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram bergerak ke zona positif.
Untuk hari ini, peluang penguatan IHSG masih ada tetapi terbatas. Level resisten terdekat IHSG berada di 7.355. Sementara itu, level support IHSG ada di 7.287.
(trp)