
Tahun Ini, BNI Bakal Bagikan Dividen 30%-40% dari Laba

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memaparkan kebijakan dividen perseroan dipertimbangkan sesuai dengan kondisi permodalan dan profitabilitas perusahaan.
Novita Widya Anggraini, Direktur Keuangan BNI mengatakan BNI memiliki kebijakan dividen progresif, ada rencana menaikkan porsi dividen dari tahun lalu sebesar 25% dari laba bersih.
"Mungkin bisa kami review naik tergantung dari kondisi permodalan dan profitabilitas kami, di kisaran 30-40% (untuk tahun ini)," ujarnya dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).
Novita juga memaparkan sejumlah strategi pertumbuhan BNI ke depan. Untuk segmen korporasi dan komersial, perseroan akan fokus pada top tier companies.
Sedangkan untuk segmen UMKM, akan fokus pada digital SME dan xpora. Untuk segmen konsumer, akan fokus pada low risk customers.
Pertumbuhan kredit ditargetkan di kisaran 10% pada 2025. Adapun per Juni 2022, pertumbuhan kredit tercatat 8,9%.
Terkait penyaluran kredit, Novita menjelaskan saat ini komposisi kredit BNI untuk sektor batu bara hanya sebesar 2% dari total kredit keseluruhan.
"Walaupun mungkin harga komoditas menguntungkan untuk masuk ke sektor ini, tapi kami tidak berencana meningkatkan (porsi kredit) ke sektor ini, komitmen kami terhadap penguatan ESG, untuk sektor batu bara kami sangat selektif untuk lakukan pendanaan," jelasnya.
Selanjutnya, Non Performing Loan (NPL) ditargetkan di bawah 1,5% pada 2025, dari per Juni sebesar 3,2%. Cost of credit ditargetkan di kisaran 1% dari saat ini 2,2%.
Cost to income ratio ditargetkan di bawah 42%, dari saat ini 40,4%. Sedangkan return on average equity (RoE) ditargetkan di atas 18% dari saat ini 15,1%.
"Tumbuh dobel digit di masa depan ini hal yang memungkinkan untuk dicapai. Kami fokus pada transformasi dan kami kejar pada perbaikan loan portfolio mix kami. Diharapkan dengan shifting jadi kredit yang memiliki tingkat risiko yang lebih rendah akan lebih men-drive finansial yang lebih sustain. Kami juga fokus ke cross seling," jelas Novita.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BNI Optimis Kredit Sesuai Target, Bidik Manufaktur-Konsumer