Starlink-nya Elon Musk Masuk RI, Ini Tanggapan Sarana Menara

Jakarta, CNBC Indonesia - Starlink merupakan program internet satelit yang berada di bawah nauangan SpaceX, perusahaan roket luar angkasa milik Elon Musk.
Kerennya ternyata Starlink yang masih terbatas ini masuk ke Indonesia melalui PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) yang sudah berjalan sejak bulan Juli. Layanan internet Starlink juga sudah digunakan untuk keperluan telekomunikasi di dalam negeri pada 15 Juli hingga 31 Agustus.
Tidak membutuhkan menara dengan masuknya Starlink dianggap akan mengancam bisnis menara. Namun anak usaha emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menyebutkan masuknya Starlink ke Indonesia bukanlah sebuah ancaman.
Pasalnya di Indonesia justru makin banyak permintaan menara dan juga fiber optik. Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Direktur TOWR Adam Gifari dalam Public Expose LIVE 2022 di Jakarta, Selasa (13/9/2022).
"Operator di Indonesia justru butuh jaringan yang makin padat, teknologi saat ini adalah teknologi yang cocok dengan jumlah penduduk yang banyak dan padat. Walaupun kami tahu ada Starlink, kami yakin Indonesia masih butuh jaringan yang padat," jelas Adam.
Adam juga menjelaskan kalau BTS di Indonesia masih dibutuhkan dan belum akan tergantikan. Apalagi dengan perubahan jaringan dari 4G ke 5G bahkan di beberapa negara yang lebih maju masih menggunakan menara yang menempel dengan tanah. Hal ini, rinci Adam juga terjadi di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Singapura, dan juga Jepang.
Tahun ini, perseroan masih fokus pada pengembangan bisnis di dalam negeri karena masih banyak yang bisa dilakukan dan sinergi dengan banyak perusahaan lainnya. Hal ini menjawab sekaligus membantah kabar perseroan yang berekspansi hingga ke Filipina.
"SMN Group yang terdiri dari Protelindo, iForte dan STP siap untuk memenuhi dan mendukung kebutuhan infrastruktur industri telekomunikasi di Indonesia yang terus berkembang melalui pembangunan tower dan jaringan fiber optik untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G nasional di Indonesia," kata Adam.
Hingga semester pertama tahun ini, TOWR telah memiliki lebih dari 29.200 tower dengan lebih dari 54.700 tenant, lebih dari 109.000 km sambungan fiber optik yang menghasilkan penghasilan, dan lebih dari 13.300 aktivasi konektivitas.
Adam menyampaikan masing-masing segmen bisnis menunjukkan pertumbuhan yang baik. Penghasilan dari segmen menara pada paruh pertama 2022 mencapai Rp 4,28 triliun atau tumbuh 30,7% dari tahun sebelumnya.
[Gambas:Video CNBC]
Mirza Mundur dari Komisaris Independen Sarana Menara (TOWR)
(vap/vap)