Eksklusif! Pertamina Geothermal Bakal IPO Oktober

CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
13 September 2022 10:40
PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist
Foto: PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan melakukan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) pada Oktober 2022.

Rencana IPO PGE tersebut disampaikan Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Senin (12/9/2022). 

"Insya Allah (Oktober)," kata Pahala saat ditanya waktu pelaksanaan IPO anak usaha pertamina tersebut. 

Pahala menegaskan PGE akan menjadi emiten pertama yang punya kegiatan usaha di pembangkit listrik panas bumi. Nilai penawaran IPO saham PGE diperkirakan lebih dari nilai emisi IPO PalmCo, yang digadang-gadang mencapai Rp 10 triliun. 

Namun Pahala masih enggan menyebutkan nilai emisi IPO PGE.

Dalam paparannya, PGE yang berdiri pada 2006, merupakan perusahaan pembangkit listrik panas bumi terbesar di dunia dari sisi kapasitas terpasang. 

Saat ini, PGE mengelola 13 WKP dengan kapasitas terpasang PLTP dimana 672MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.

Hingga 2021 pendapatan PGE mencapai US$ 364 juta atau setara Rp 5,41 triliun. Sementara itu, EBITDA PGE pada periode yang sama mencapai US$ 290 juta atau setara Rp 4,3 triliun.

PGE memiliki lima Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yang diantaranya adalah PLTP Wayang Windu, Darajat, Gunung Salak, Sarulla dan Bedugul. Adapun seluruh kapasitas pembangkitnya mencapai 672 Mega Watt (MW).

Beberapa waktu lalu Pahala pernah mengatakan berupaya agar IPO anak usaha Pertamina ini dapat berjalan lancar di tahun ini. Mengingat berbagai persiapan dalam rangka penjualan saham melalui IPO sudah berlangsung dan dipersiapkan secara matang.

"Persiapan sudah berjalan. Sudah melakukan pendaftaran atau registrasi tahap awal. Insya Allah dalam 2022 ini," kata Pahala kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/5/2022).

Adapun, penawaran saham ke publik ini ditujukan guna meningkatkan transparansi kinerja PGE ke depan. Selain itu, juga untuk upaya menambah investasi sembari melakukan pencarian mitra strategis yang ingin masuk dalam transaksi IPO.

Menurutnya rencana IPO ini guna mengembangkan bisnis panas bumi, khususnya Pertamina dan Indonesia secara umum. Seperti diketahui, sumber daya panas bumi Indonesia merupakan terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.

Hingga akhir 2020, Amerika Serikat menduduki peringkat nomor wahid untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 Mega Watt (MW). Sementara Indonesia memiliki sumber daya panas bumi 23.965 MW.

Namun sayangnya, pemanfaatan panas bumi yang dikelola menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia baru sebesar 2.130,7 Mega Watt (MW) hingga akhir 2020 atau baru sebesar 8,9% dari total sumber daya panas bumi yang ada di Tanah Air.

Corporate Secretary Pertamina Geothermal Energy, Muhammad Baron enggan menjelaskan secara rinci mengenai tahapan pelaksanaan IPO perusahaan. Yang terang ia bilang bahwa PGE tetap fokus dalam menjalankan Bisnis Panas Bumi dan terus mengembangkan potensi yang ada.

"Semua upaya dalam pelaksanaan pengembangan dimaksud sedang dalam proses dan selalu dalam koordinasi dengan shareholder," tandas Baron kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/5/2022).


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Geothermal Jual Saham Sampai AS, Tertarik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular