Jelang Pengumuman Inflasi Amerika, Harga Emas Terbang Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas terus menggeliat. Pada perdagangan Senin (12/9/2022) pukul 15: 30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.723,30 per troy ons. Harga emas menguat 0,42%.

Dalam sepekan, harga emas sudah menguat 0,77% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih amblas 4,4% sementara dalam setahun anjlok 3,9%.

Penguatan emas masih ditopang oleh ambruknya dolar Amerika Serikat (AS). Dolar Index pada sore hari ini ada di kisaran 107,94, posisi terendahnya sejak 18 Agustus 2022.

Melemahnya dolar AS membuat emas kembali dilirik karena harganya semakin murah. Namun, analis dari ACY Securities Clifford Bennett mengingatkan emas masih rawan melemah.

"Masih ada banyak faktor yang bisa menekan harga emas. Minggu ini, tekanan bisa datang dari data inflasi," tutur Bennett, seperti dikutip dari Reuters.

Data inflasi AS untuk Agustus akan keluar pada Selasa besok (13/9/2022). Polling menunjukkan inflasi akan mencapai 8,1% (year on year/yoy) lebih rendah dibandingkan Juli (8,5%)

Baca: Harga Emas Antam Tak Bergerak, Tetap Murah!

Jika inflasi melemah dan sudah melewati puncaknya maka harga emas bisa kembali naik. Hal sebaliknya akan terjadi jika inflasi kembali naik.

"The Fed memang akan tetap menaikkan suku bunga acuan tetapi jika inflasi melemah maka ada harapan the fed akan menurunkan kebijakan agresifnya," imbuhnya.

The Fed akan menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 20-21 September mendatang. Pelaku pasar berekspektasi jika bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada rapat FOMC mendatang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!