
Adhi Karya Incar Rp 3,5 T dari Proyek IKN

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menargetkan bisa mendapatkan kontrak dari proyek IKN (Ibu Kota Negara) mencapai Rp 3,5 triliun tahun ini. Namun hingga saat ini ADHI baru mencatatkan Rp 1,1 triliun.
Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson mengatakan kontrak IKN telah dimulai pada pekan lalu dan dari 19 tender yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), perseroan mendapatkan kontrak senilai Rp 1,1 triliun.
"Hingga Senin (12/9/2022) raihan kontrak baru ADHI mencapai Rp 17,3 triliun dengan kontribusi IKN mencapai Rp 1,1 triliun," jelas Entus dalam Public Expose Live, Senin (12/9/2022).
Proyek pertama ADHI di IKN adalah pembangunan hunian pekerja konstruksi dengan nilai kontrak sebesar Rp 567 miliar. Dalam proyek tersebut, pihaknya akan menghadirkan 22 tower rumah susun empat lantai yang dapat menampung 17.000 pekerja.
Untuk rusun pekerja sendiri, Adhi Karya bekerja sama dengan PT Hutama Karya dan PT Bangun Cipta Kontraktor dengan menggunakan teknologi konstruksi modular yang bisa membantu percepatan pembangunan hunian.
Proyek kedua yaitu pembangunan pelindung tumbukan kapal (fender) dan bangunan pelengkap Jembatan Pulau Balang dengan nilai kontrak sebesar Rp 291 miliar. Proyek ini merupakan sarana konektivitas antara Balikpapan dan lokasi IKN Nusantara yaitu Penajam Paser Utara.
Sedangkan sisanya adalah proyek yang dikerjasamakan dengan Wijaya Karya.
Dari lini bisnis, kontribusi kontrak baru didominasi lini engineering dan konstruksi sebesar 87%, bisnis properti dan hospitality sebesar 8% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Adapun realisasi kontrak baru berdasarkan sumber dana, komposisi pemerintah sebesar 14%, BUMN dan BUMD sebesar 7%, sementara proyek kepemilikan swasta sebesar 79%.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adhi Karya (ADHI) Kantongi Kontrak Baru Rp18,8 T, Proyek Apa?