
The Fed Bakal Masuk 'Pekan Bisu', Emas Menanjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/the Fed Jerome Powell dijadwalkan berpidato pada acara Annual Monetary Conference yang diselenggarakan Cato Institute .
Konferensi tersebut akan dihadiri ratusan ahli kebijakan hingga pejabat pemerintahan selama beberapa dekade. Powell dijadwalkan berpidato secara virtual sekitar pukul 08:00 pagi waktu AS atau malam waktu Indonesia.
Pidato Powell ini sangat dinanti pasar mengingat ini akan pernyataan terakhir dia sebelum The Fed memasuki blackout period pekan depan. Pada periode tersebut pejabat the Fed dilarang mengeluarkan pernyataan apapun terkait kebijakan moneternya.
The Fed sendiri akan menggelar pertemuan the Federal Open Market Committee (FOMC) pada 20-21 September mendatang.
"Pertemuan the Fed bakal digelar dua pekan ke depan dan ada masa "blackout period". Pernyataan apapun dari the Fed pada minggu ini akan diteliti oleh pasar karena mereka harus menjahit informasi apapun untuk mengetahui kebijakan the Fed," tutur Matt Simpson, kepada Reuters.
Sebagai catatan, Powell terakhir berpidato pada symposium Jackson Hole, pada 26 Agustus lalu. Pidato tersebut langsung menggoyang pasar keuangan dunia serta melambungkan dolar AS.
Powell menyampaikan pandangannya yang sangat hawkish. Dia menegaskan jika the Fed akan tetap melakukan kebijakan agresif meskipun itu akan menimbulkan "kesakitan" pada ekonomi AS.
Emas pun ikut terkapar karena pernyataan Powell tersebut.
Berbeda dengan sebelumnya, emas malah cenderung menguat menjelang pidato malam nanti.
Pada perdagangan Kamis (8/9/2022) pukul 16:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.719,60 per troy ons. Harga emas menguat 0,11%. Penguatan ini memperpanjang kinerja impresif emas yang menguat tajam 0,97% pada perdagangan kemarin.
Dalam sepekan, harga emas sudah menguat 1,39% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah amblas 3,9% sementara dalam setahun anjlok 3,9%.
"Semua mata akan tertuju kepada Powell, apa yang dia katakan pada malam ini. Apapun yang akan disampaikan diharapkan bisa menjadi pandangan dan sinyal untuk pertemuan the Fed akhir bulan ini," tutur Brian Lan, dari GoldSilver Central, kepada Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!