
Baru Listing COAL Sudah Tercuan, KEEN Paling Ambles

Saat IHSG melemah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) yakni PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) memimpin jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham KEEN ditutup ambles 6,99% ke posisi Rp 665/saham.
Nilai transaksi saham KEEN pada perdagangan kemarin mencapai Rp 8,73 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 12,65 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham KEEN sebesar Rp 27,22 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 29 Agustus hingga kemarin, saham KEEN mencatatkan penguatan sebanyak 5 kali, melemah sebanyak 2 kali, dan sekali stagnan.
Dalam sepekan terakhir, saham KEEN terpantau ambles 6,99%. Namun dalam sebulan terakhir, saham KEEN masih melesat hingga 40,89%.
Belum diketahui terkait penurunan saham KEEN. Tetapi, perseroan tengah membangun proyek EBT di Filipina senilai US$ 100 juta. KEEN telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk membangun proyek tersebut.
Letter of Intent tersebut ditandatangani oleh Presiden Direktur KEEN, Henry Maknawi dan perwakilan Filipina. Penandatanganan LoI tersebut juga disaksikan secara langsung oleh Presiden Republik Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr.
"Sesuai visi kami, kerja sama ini adalah pintu pembuka untuk KEEN untuk terus mencari peluang di dalam atau di luar Indonesia dan melakukan ekspansi KEEN di Asia Tenggara," ujar Henry dikutip dari keterangan resmi, Selasa (6/9/2022).
Seperti diketahui, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Senin lalu.
Selama kunjungannya ke Indonesia, Marcos Jr juga bakal bertemu dengan para pemimpin bisnis untuk mempromosikan perdagangan dan investasi guna mendukung agenda ekonomi Filipina di bawah pemerintahannya.
Dari kinerja keuangannya, hingga semester I-2022, KEEN berhasil mencetak kenaikan laba bersih sebesar 72,8% menjadi US$ 8,87 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 5,13 juta.
Kenaikan laba tersebut selaras dengan peningkatan pendapatan operasional perseroan. Hingga semester I-2022, KEEN membukukan pendapatan sebesar US$ 20,36 juta, naik 11,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 18,2 juta.
Selain saham KEEN, terdapat pula saham emiten perdagangan komponen elektronik dan komponen sepeda yakni PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), yang harga sahamnya ambrol 6,96% menjadi Rp 214/saham.
Nilai transaksi saham SLIS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 7,25 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 32,92 juta lembar saham. Asing melepas saham SLIS sebesar Rp 74,86 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak 29 Agustus hingga kemarin, saham SLIS mencatatkan penguatan sebanyak 5 kali dan melemah sebanyak 3 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham SLIS terpantau masih melonjak hingga 44,59% dan dalam sebulan terakhir, saham SLIS juga masih melesat hingga 48,61%.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham SLIS. Sepertinya, amblesnya saham SLIS disebabkan karena investor atau trader melakukan aksi profit taking.
Di lain sisi, baru-baru ini, SLIS meluncurkan Selis Bromo, mobil listrik roda tiga pertama di Indonesia.
Selis Bromo merupakan mobil listrik yang memiliki desain yang lebih compact dengan teknologi listrik dan panel surya. Peluncuran produk baru Selis ini dilakukan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
Selain untuk mengembangkan pasar kendaraan listrik di Indonesia, SLIS berupaya mendukung upaya pemerintah dalam mendorong transisi ke energi terbarukan. Hadirnya Selis Bromo juga sebagai strategi perusahaan dalam memperluas pasar baru secara global.
Apalagi saat ini, pemerintah Indonesia menargetkan pada kurun 2021-2025 terdapat 400.000 mobil listrik dan 1,7 juta motor listrik dapat beroperasi demi melakukan transisi ke energi terbarukan dan mencapai netral karbon atau net zero emission pada 2060.
Pada 2035, pemerintah juga berharap jumlah kendaraan listrik bertambah lagi menjadi 5,7 juta unit mobil listrik dan 46,3 juta motor listrik.
Jika melihat laporan keuangan pada semester I-2022, SLIS berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 15,05 miliar naik 10,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 13,6 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]