Sst, Diam-diam Banyak yang Mau Ambil Untung dari Loyonya Emas
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas bergerak sangat volatile. Pada perdagangan Rabu (7/9/2022) pukul 15:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.702,45 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,08%.
Penguatan tersebut membalikkan arah pergerakan emas yang melemah pada pagi hari ini serta pada perdagangan kemarin. Penguatan juga membawa harga emas kembali ke level psikologis US$ 1.700 per troy ons setelah terlempar dari posisi tersebut pagi hari ini.
Dalam sepekan, harga emas masih melandai 0,5% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah amblas 4,8% sementara dalam setahun anjlok 5,1%.
"Kita bisa lihat beberapa trader melakukan bargain hunting untuk membeli emas di harga yang rendah seperti level yang sekarang. Hal ini menjaga harga emas tetap hidup," tutur Haberkorn, seperti dikutip Reuters.
Namun, dia mengingatkan jika aksi bargain hunting tidak akan bertahan lama karena hanya sedikit orang yang mencari kesempatan dalam ketidakpastian.
Edward Moya, analis dari OANDA, mengatakan pergerakan emas masih akan lemah ke depan. Pasalnya, data ekonomi Amerika Serikat (AS) semakin mendukung bank sentral AS the Federal Reserve/the Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif.
Laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Non-Manufaktur yang diterbitkan oleh Institute of Supply Management/ISM Services menunjukkan indeks ada di angka 56,9 pada Agustus 2022, tertinggi dalam enam bulan terakhir. Data tersebut menunjukkan perekonomian AS yang masih tumbuh baik.
"Data ISM services kembali mengingatkan investor jika masih banyak faktor pendorong bagi kebijakan agresif the Fed," ujarnya.
The Fed akan menggelar pertemuan pada 20-21 September mendatang. Pasar kini bertaruh jika ada 73% kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75% pada bulan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)