Jokowi Sebut Perang Rusia-Ukraina Masih Lama, IHSG Drop 0,57%

Putra, CNBC Indonesia
07 September 2022 15:38
Jokowi: Ekonomi RI Bisa -17% Jika Lockdown di Awal Covid
Foto: Jokowi: Ekonomi RI Bisa -17% Jika Lockdown di Awal Covid

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi pada penutupan perdagangan Rabu (7/9/2022) pasca menguat tiga hari beruntun di tengah banyaknya sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Penurunan ini juga terjadi setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut perang antara Rusia-Ukraina masih jauh dari kata akhir.

IHSG ditutup di zona merah dengan koreksi 0,57% atau 46 poin ke 7.186,75 dan resmi terlempar dari level psikologis 7.200. Nilai perdagangan tercatat Rp 15,3 triliun.

Pergerakan IHSG siang ini juga mengekor Wall Street yang kembali terkoreksi pada perdagangan semalam serta bursa Asia-Pasifik yang dibuka cenderung melemah dan bursa Eropa yang dibuka merah.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa bulan Agustus. Hasilnya tidak ada perubahan, cadangan devisa pada akhir bulan lalu sebesar US$ 132,2 miliar, sama dengan posisi akhir Juli.

Meski demikian, cadangan devisa tersebut bisa saja bertambah jika rupiah tidak mengalami tekanan. Hal tersebut terindikasi dari pernyataan BI.

"Perkembangan posisi cadangan devisa pada Agustus 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global," seperti dikutip dari keterangan resmi Bank Indonesia (BI), Rabu (7/9/2022).

Secara terpisah, Jokowi menjelaskan pandangannya terkait perang antara Rusia dan Ukraina. "Perang ini masih lama, menghitungnya sulit," ujar Presiden Jokowi dalam kegiatan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022, Rabu (7/9/2022).

Efek yang ditimbulkan perang tersebut, menurut Jokowi, juga lintas sektor. Sektor pangan hingga keuangan pun tak luput dari dampak perang.

"Imbasnya mau ke mana? Pangan, iya sudah terjadi kenaikan harga pangan di seluruh dunia. Energi, iya naik lima kali lipat untuk gas dan minyak harganya naik," tutur Jokowi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular