Harga BBM Naik, Ini Emiten yang Diuntungkan dan Dirugikan

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 07/09/2022 10:35 WIB
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Naiknya harga BBM bersubsidi tak hanya membuat masyarakat kebingungan. Dunia usaha pun tentunya akan tercekik karena kondisi ini karena adanya domino effect dari kenaikan BBM subsidi.

Meskipun demikian, tidak serta merta semua sektor usaha terkena dampak negatif. Ternyata ada beberapa sektor yang terkena dampak positif kenaikan BBM.

Kenaikan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan solar sampai 30% diramal bakal mengerek inflasi Indonesia mencapai lebih dari 6%. Artinya inflasi bisa kembali seperti pada tahun 2015.


Kenaikan harga BBM subsidi yang berdampak pada tingginya inflasi akan cenderung menggerus daya beli masyarakat.

Daya beli masyarakat yang tergerus, juga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dengan inflasi yang tinggi, ekonomi Indonesia diperkirakan dapat melambat.

Perlambatan ekonomi juga berpotensi membuat pertumbuhan laba emiten juga melambat. Namun ini tidak terjadi pada semua sektor.

Sektor yang terdampak langsung dari kenaikan BBM adalah sektor transportasi dan juga sektor konsumen serta turunannya.

Berikut beberapa saham-saham transportasi dan logistik raksasa serta sektor konsumer dan pergerakannya sejak pengumuman harga kenaikan BBM hingga penutupan perdagangan kemarin.

Emiten

%Change

BIRD

-3,13%

ASSA

6,16%

SMDR

-1,2%

TMAS

-0,42%

ICBP

-0,85%

INDF

-0,78%

MYOR

-3,76%

UNVR

-0,87%

Tercatat saham transportasi dengan koreksi terparah dibukukan oleh BIRD yang ambrol 3% lebih selama 2 hari perdagangan.

Saham perkapalan SMDR dan TMAS juga terkoreksi meski tipis saja. Sedangkan saham transportasi yang berhasil selamat dari koreksi hanya ASSA yang meskipun pada hari Senin pasca pengumuman kenaikan BBM terpaksa ambrol 5% lebih, keesokan harinya ASSA berhasil rebound belasan persen.

Untuk saham-saham consumer tercatat seluruhnya mengalami koreksi meskipun mayoritas koreksi tidak mencapai 1% alias hanya tipis saja.

Namun di antara berbagai sektor yang terdampak negatif, ada juga sektor yang masih bisa memberikan cuan. Sektor ini adalah sektor komoditas terutama batu bara.

Di tengah kondisi inflasi tinggi, nilai tukar rupiah cenderung melemah. Pelemahan rupiah memberikan dampak positif bagi sektor yang berorientasi ekspor seperti batu bara dengan pendapatan dalam valuta asing.

Apalagi sektor batu bara masih ditopang oleh harga komoditasnya yang kembali tembus rekor akibat kebijakan Rusia yang menghentikan pasokan gas ke Eropa.

Berikut beberapa saham-saham batu bara raksasa dan pergerakannya sejak pengumuman harga kenaikan BBM hingga penutupan perdagangan kemarin.

Emiten

%Change

PTBA

4,92%

ADRO

6,87%

ADMR

0,91%

INDY

8,5%

BUMI

21,34%

ITMG

9,14%

HRUM

10,08%

Tercatat emiten-emiten batu bara sukses pesta pora selama 2 hari perdagangan selain karena efek kenaikan BBM, ada pula sentimen tambahan di mana harga batu bara melesat hingga mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarahnya.

Apresiasi terbesar dibukukan oleh BUMI yang naik 21,34% dan ada HRUM di posisi kedua dan ITMG di posisi ketiga yang naik masing-masing 10,08% dan 9,14%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat