Optimis Kinerja Positif, Direktur BFIN Siap Serok Saham Lagi?

Dwitya Putra, CNBC Indonesia
06 September 2022 20:21
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) optimis kinerja tahun ini bisa tetap tumbuh signifikan.
Foto: Dok BFIN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) tetap optimis kinerja tahun ini bisa tumbuh signifikan. Hal ini didasari oleh proyeksi pembiayaan perusahaan yang diprediksi masih tetap tumbuh di 2022.

Hingga akhir Juni 2022, total piutang yang dikelola (managed receivables) BFIN telah mencapai senilai Rp 16,8 triliun atau naik sebesar 23,3% yoy.

Portofolio pembiayaan dari managed receivables berdasarkan jenis aset konsumen didominasi oleh pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 69,97% atau senilai Rp 11,75 triliun. Selanjutnya disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 11,97%, motor bekas 10,76%, property-backed financing 2,67%, dan sisanya berasal dari pembiayaan syariah dan chanelling dengan anak usaha, yakni Pinjam Modal.

Selain itu rapor kinerja yang sehat juga tampak dari rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) BFI Finance di posisi NPF bruto 1,08% dan NPF neto 0,31%. Angka ini mencerminkan performa yang stabil dan jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,81% untuk lembaga pembiayaan.

Alhasil, BFIN pun berhasil membukukan laba bersih Rp 828,9 miliar pada semester I-2022. Perolehan tersebut meningkat 70,1% jika dibandingkan dengan perolehan di periode sama 2021.

"Tahun 2022 kita masih optimis aset tumbuh 20% dan laba bersih bisa mencapai seperti sebelum covid-19 datang," jelas Direktur Keuangan BFIN, Sudjono Selasa, (6/9/2022).

Dengan pencapaian tersebut, Sudjono pun mengaku tertarik untuk kembali mengoleksi saham BFIN sebagai investasi pribadi jangka panjang. "Mau sekali, cuma duitnya sedang tidak ada," jelas Sudjono.

Seperti diketahui, Direksi BFIN termasuk rajin membeli saham perusahaan. Terakhir pada 20 Juni 2022 Direktur Bisnis BFIN, Sutadi melakukan pembelian langsung sebanyak 128.900 lembar saham.

Dengan demikian, Sutadi telah mengoleksi saham BFIN sebanyak 17,51 juta lembar saham atau 0,11%.

Sementara itu untuk Sudjono, telah tercatat mengoleksi saham BFIN hingga 26,31 juta lembar saham atau sebesar 0,16%. Sedangkan porsi terbanyak dari jajaran direksi dipegang oleh Presiden Direktur BFIN, Francis Lay Sioe Ho dengan menggenggam sebanyak 2,42% atau 386,77 juta lembar saham.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BFI Finance Eror, Nasabah Bisa Bayar Lewat Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular