Mau Right Issue BKSL Tercuan, Giliran SICO Terboncos!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
06 September 2022 12:22
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 0,11% ke 7.240,12 pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (6/9/2022) di tengah kisruhnya pro dan kontra terkait keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Level tertinggi berada di 7.287,7 sekitar pukul 09:20 WIB sementara level terendah berada di 7.236,1 menjelang penutupan perdagangan. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 269 unit, sedangkan 248 unit lainnya menguat, dan 175 sisanya stagnan.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut lima saham top gainers pada sesi I siang ini Selasa (6/9/2022).

1. PT Sentul City Tbk (BKSL), naik +27,78%, ke Rp 69/unit

2. PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF), naik +26,39%, ke Rp 91/unit

3. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), naik +9,71%, ke Rp 226/unit

4. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), naik +9,62%, ke Rp 171/unit

5. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), naik +8,28%, ke Rp 183/unit

Saham Sentul City Tbk (BKSL) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 118,78 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,8 miliar unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BKSL bergerak di rentang Rp 53-71/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham BKSL mencapai Rp 4,63 triliun.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 29 Agustus hingga Senin (5/9/2022) saham BKSL hanya 1 kali menghijau, dengan 3 kali merah, dan 2 kali stagnan. Dengan ini BKSL telah mengalami kenaikan mencapai 23,21% sepekan dan 38% sebulan.

Diketahui emiten properti berkode BKSL ini akan melakukan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas kepada para pemegang saham perseroan dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

BKSL akan menawarkan sebanyak 100,62 miliar saham biasa seri D dengan nilai Rp 50 per saham. Sehingga total dana keseluruhan mencapai Rp 5,03 triliun.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasi perseroan, setiap pemegang 2 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 6 Oktober 2022 mempunyai 3 HMETD. Setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp50 per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

"Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT V ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang telah melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam daftar pemegang HMETD, secara proposional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan," tulis manajemen dalam prospektus yang dikutip Selasa (6/9/2022).

Pihak BKSL menjelaskan seluruh dana hasil penawaran umum terbatas ini untuk sejumlah hal. Sekitar 18,41% akan digunakan untuk membayar utang.

Kemudian sekitar 0,87% akan digunakan untuk penambahan penyertaan modal kepada PT Sukaputra Graha Cemerlang yang selanjutnya akan digunakan untuk pembayaran utang kepada Queen Bridge Investment Ltd sehubungan dengan aktivitas operasional.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (6/9/2022).

1. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), turun -6,93%, ke Rp 188/unit

2. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP), turun -6,76%, ke Rp 138/unit

3. PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS), turun -6,71%, ke Rp 139/unit

4. PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), turun -6,45%, ke Rp 232/unit

5. PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT), turun -5,26%, ke Rp 108/unit

Saham Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,18 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 57,13 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham SICO bergerak di rentang Rp 188-210/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham SICO mencapai Rp 171,08 miliar.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 29 Agustus hingga Senin (6/9/2022), saham SICO telah 3 kali ambles dan 3 kali menghijau. Dengan ini SICO masih mencatatkan kenaikan 10,59% sepekan dan 34,29% sebulan.

Belum diketahui terkait penurunan saham SICO. Tetapi jika melihat kinerja laporan keuangannya per Desember 2021 SICO membukukan laba bersih senilai Rp 6,07 miliar. SICO memang belum melaporkan kinerja keuangannya yang terbaru.

Sebagai informasi, SICO merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca.

SICO dikabarkan ikut berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memangkas hingga 1.500 MMSCF gas/tahun senilai US$ 12,5 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular