Cek! Ini Dia Profil BUMN Yang Berhasil 'Jajah' Filiphina

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
06 September 2022 10:35
Presiden Joko Widodo mengajak Presiden Filipina, Ferdinand Romualdez Marcos Jr.
Foto: Presiden Joko Widodo mengajak Presiden Ferdinand Romualdez Marcos Jr. dan Ibu Louise Araneta Marcos mengunjungi Gedung Sarinah, Jakarta, pada Senin malam, 5 September 2022, untuk menunjukkan produk-produk asli Indonesia. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

2. PT Len Industri

PT Len Insustri (Persoro) Industri saat ini berada di bawah koordinasi Kementerian Negara BUMN dengan kepemilikan saham 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia dan merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bisnis elektronika industri dan infrastruktur hingga ke kancah global dengan standar bisnis internasional

PT Len didirikan sejak tahun 1965 dengan nama LEN (Lembaga Elektroteknika Nasional) yang kemudian bertransformasi menjadi sebuah BUMN pada tahun 1991.

Sejak itu, Len bukan lagi merupakan kepanjangan dari Lembaga Elektroteknika Nasional (LEN), tetapi telah menjadi sebuah entitas bisnis profesional dengan nama PT Len Industri (Persero).

Sejak berdiri pada tahun 1965, Len Industri telah berpartisipasi aktif di berbagai sektor yang begitu krusial. Yakni di sektor energi dan infrastruktur. Seiring dengan kondisi yang berubah, Len juga menyesuaikan diri untuk melakukan transformasi ke era digital sejak 1980-an.

Besarnya perusahaan ini bukan tanpa alasan. Len Industri menjadi pemain utama dan satu-satunya industri pensinyalan kereta api di Indonesia dan dikenal sebagai mitra kunci dari berbagai vendor sistem serta peralatan pensinyalan.

Salah satu tinta emang yang sukses ditorehkan oleh Len Industri adalah dengan moto "Fail Safe - No Compromise", Ia bisa menempatkan keamanan dan kehandalan sebagai inovasi utama dalam pengembangan produk Double Track Manggarai-Cikarang 34 km dan Double Track Cirebon-Surabaya sepanjang 450 km.

Dari sini, dengan gencarnya pembangunan infrastruktur di bidang transportasi dalam beberapa tahun terakhir memicu pertumbuhan pasar. Kondisi inilah yang membuat Len Industri turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur pemerintah di antaranya, proyek LRT Sumatera Selatan, Skytrain Bandara Soekarno Hatta, LRT Jakarta, dan LRT Jabodetabek yang saat ini masih berjalan.

Selain di daratan, Len Industri juga memiliki pengalaman dan kompetensi dalam menyediakan kebutuhan sistem navigasi laut dan udara yang terintegrasi. Sistem perangkat ini dirancang khusus sesuai kebutuhan guna menawarkan solusi yang tepat untuk kebutuhan navigasi pelayaran dan penerbangan.

Tak sampai disini, proyek 'infrastruktur prioritas' untuk tahun 2016-2019 yakni Palapa Ring yang merupakan jaringan kabel serat optik bawah laut yang membentang sepanjang 13.000 kilometer serta jaringan darat sepanjang hampir 22.000 kilometer yang dapat memberikan internet boardband cepat kepada warga Indonesia.

Dengan potensi dan rekam jejak luar biasa ini, PT Len Industri didukung oleh anak perusahaan yang handal dengan jaringan yang luas baik domestik maupun internasional yakni PT Eltran Indonesia, PT Surya Energi Indotama, PT Len Railway Systems, PT Len Rekaprima Semesta, dan PT Len Telekomunikasi Indonesia.

Jejaring yang luas pada akhirnya membawa PT Len Indusri melangkah ke dunia Internasional. Perusahaan pelat merah yang berkantor pusat di Bandung itu diketahui akan menggarap proyek persinyalan kereta di Manila. Dalam hal ini termasuk dipercaya untuk pengadaan Level Crossing, Signaling and Interlock.

Mengutip laman KBRI Manila, proyek itu sendiri memiliki nilai 585 juta peso atau setara Rp 163 miliar.

Kedua perusahaan ini menambah deretan panjang BUMN Indonesia yang berhasil memasuki pasar Filipina. Sebelumnya, PT INKA, PT WIKA, dan PT Dirgantara Indonesia telah berhasil memenangkan proyek-proyek pengadaan di sektor-sektor transportasi publik, infrastruktur dan pertahanan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular