
Bicara Harga BBM, Bos OJK: Penting untuk Kepercayaan Pasar

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menilai langkah pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan berdampak pada pelaku usaha, khususnya perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Namun kebijakan tersebut dinilai akan menambah kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi Indonesia.
Mahendra juga mengatakan kenaikan BBM tersebut hal itu tidak berdampak secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan, pertumbuhan ekonomi RI masih akan tumbuh diatas 5% para tahun ini.
"Beberapa skenario dan perkiraan yang dihitung seluruhnya tetap menggambarkan perekonomian tetap tumbuh di atas 5%. Seberapa jauh perhitungan akan berlangsung denan realita yang ada namun seluruh skenario masih tumbuh kuat diatas 5%," jelasnya.
Kenaikan BBM subsidi, kata Mahendra, dapat memberikan kepercayaan terhadap fundamental perekonomian Indonesia karena mengurangi beban APBN.
"Pada saat kondisi ketidakadilan global berlanjut, jika tak respons sesuai akan mempengaruhi kepercayaan terhadap kondisi ekonomi dan penguatan fiskal yang berkelanjutan," jelasnya.
"Dengan kenaikan yang ditetapkan pada dua hari lalu memberikan kejelasan mengenai posisi dan kebijakan yang diambil pemerintah untuk tetap menjalankan kebijakan fiskal yang berkepanjangan terhadap kenaikan harga minyak yang terus berlangsung," pungkasnya.
Kebijakan pemerintah menaikkan BBM bersubsidi Pertalite dan Solar untuk menyesuaikan harga minyak di pasar global yang membebani APBN. Menurut Mahendra, pengumuman kenaikan harga BBM subsidi tersebut memberikan kepastian bagi para, masyarakat, maupun pelaku usaha.
"Tentu kondisi kenaikan BBM ini merupakan respon yang ditunggu dalam konteks jawaban bagi pemerintah untuk menghadapi kondisi defisit anggaran atau fiskal yang menjadi risiko tersendiri dengan kenaikan harga minyak dunia yang berlangsung beberapa waktu belakangan ini," kata
(hps/hps) Next Article Pengumuman! OJK Larang Multifinance Berinvestasi Saham