23 Calon Emiten Antre IPO di BEI, Siap Cari Modal Rp 9,5 T

vap, CNBC Indonesia
05 September 2022 06:45
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga tanggal 2 September 2022, terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan dari 23 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, perkiraan total emisi sebesar Rp 9,5 triliun.

"Beberapa di antaranya perusahaan tersebut menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun," ujarnya kepada wartawan bursa, dikutip Senin (5/9/2022).

Meski demikian, Nyoman mengatakan pihaknya belum dapat menyampaikan informasi terkait nama-nama calon emiten dalam pipeline perusahaan tercatat saham sebelum ada izin publikasi dari OJK.

Nyoman mengatakan pada saat ini, perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan perusahaan yang masih dalam tahap evaluasi di Bursa maupun perusahaan yang belum mendapatkan ijin publikasi dari OJK.

"Sedangkan perusahaan yang telah berada dalam proses offering melalui e-IPO adalah PT Black Diamond Resources Tbk (COAL)," ujarnya. 

Adapun per 31 Agustus 2022 dana yang dihimpun dari IPO saham sebesar Rp 21,6 triliun. Dari sisi jumlah perusahaan tercatat, mengalami peningkatan 15 Perusahaan atau 53,5% YoY di mana tahun 2022 sebanyak 43 perusahaan sedangkan tahun 2021 terdapat 28 perusahaan yang baru tercatat.

"Berdasarkan catatan kami, sampai saat ini masih terdapat 23 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham dan berpotensi mengalami penambahan," jelasnya.

Nyoman berharap kondisi pasar modal yang kondusif, dukungan maupun supervisi dari OJK dan SRO serta kepercayaan dari stakeholder pasar modal, diharapkan dapat memberikan iklim positif bagi pasar modal Indonesia di masa mendatang.

Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:

• 4 Perusahaan aset skala kecil. (aset di bawah Rp50 Miliar)
• 5 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar)
• 14 Perusahaan aset skala besar. (aset di atas Rp250 Miliar)

Sedangkan, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials
• 2 Perusahaan dari sektor Industrials;
• 2 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;
• 1 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
• 4 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
• 4 Perusahaan dari sektor Technology;
• 3 Perusahaan dari sektor Healthcare;
• 2 Perusahaan dari sektor Energy;
• 2 Perusahaan dari sektor Financials;
• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;
• 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures.

Sementara itu terkait dengan pencatatan obligasi dan sukuk hingga tanggal 2 September 2022 adalah tercatat sebanyak 97 emisi dari 66 penerbit dengan total dana dihimpun mencapai Rp 121,0 triliun.

"Hingga saat ini masih terdapat 13 emisi dari 9 penerbit yang masih terdapat dalam pipeline dan berencana untuk dicatatkan pada tahun 2022," pungkasnya. 


(vap/vap) Next Article Penta Valent Milik Orang Terkaya ke-11 RI Siap IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular