Citi Ramal Minyak Mentah ke US$ 45, Pertalite Bisa Turun?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 September 2022 14:15
Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Meski harga minyak mentah belakangan sudah merosot ke bawah US$ 100/barel. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) juga mengalami penurunan. 

Rata-rata ICP yang ditetapkan Kementerian ESDM pun sudah turun dari US$117,62 per barel pada Juni 2022 menjadi US$106,73 per barel pada Juli. Hitungan ICP yang lebih rendah ini akan menjadi patokan dalam besaran subsidi. Meski menutun, tetapi jika dilihat secara rata-rata tahun ini harganya masih tinggi.

"Masyarakat saat ini bertanya karena harga minyak dalam sebulan terakhir mengalami penurunan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022).

"Kami terus mengalami perhitungan dengan harga ICP yang turun ke US$ 90 sekalipun maka subsidi masih akan besar," jelasnya.

Rata-rata harga minyak dunia sejak awal tahun (year to date/ytd) masih berada di level US$ 97 per barel. Sri Mulyani menuturkan subsidi tetap akan melonjak tinggi.
"Dengan perhitungan ini maka angka kenaikan subsidi yang waktu itu disampaikan di media dari Rp 502 triliun tetap akan naik. Tidak menjadi Rp 698 triliun namun Rp 653 triliun," terang Sri Mulyani.

Sementara itu, apabila rata-rata harga minyak US$ 85 per barel maka tambahan subsidi akan menjadi Rp 640 triliun.

"Perkembangan ICP harus dan akan kita monitor karena suasana geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia masalah karena dinamis. Kami akan terus mengalokasikan subsidi bagi masyarakat," paparnya.

Artinya, penyesuaian harga Pertalite bisa terjadi jika harga minyak mentah dunia terus menurun dalam periode yang cukup lama. Jika masih berfluktasi, maka secara rata-rata tentunya akan tetap tinggi, dan harga Pertalite belum akan turun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular