Ada yang Boncos, Tapi Saham Ini Sukses Kasih Cuan di Sesi I

Market - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
05 September 2022 12:37
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,58% ke level 7.218,56 pada penutupan perdagangan sesi I Senin (5/9/2022). Level tertinggi berada di 7.233,42 sekitar pukul 10:40 WIB sementara level terendah berada di 7.147,98 sesaat setelah perdagangan dibuka.

Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 260 unit. Sedang 247 unit saham menguat, dan 184 sisanya stagnan.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa hingga masuk jajaran top gainers. Berikut lima saham top gainers pada sesi I siang ini Senin (5/9/2022).

1. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), naik +28,57%, ke Rp 198/unit

2. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), naik +17,65%, ke Rp 120/unit

3. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), naik +13,38%, ke Rp 322/unit

4. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), naik +12,59%, ke Rp 152/unit

5. PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT), naik +9,86%, ke Rp 78/unit

Saham Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 80,44 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 440,7 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham SLIS bergerak di rentang Rp 154-200/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham SLIS mencapai Rp 396 miliar.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 29 Agustus hingga Jumat (2/9/2022) saham SLIS sudah 3 kali menghijau, dan 2 kali ambles. Dengan ini SLIS masih mencatatkan kenaikan 36,55% dalam sepekan dan 16,47% sebulan.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham SLIS. Namun kinerja positifnya belakangan ini mampu mendongkrak harga SLIS. Baru baru ini, SLIS meluncurkan Selis Bromo, mobil listrik roda tiga pertama di Indonesia.

Selis Bromo merupakan mobil listrik yang memiliki desain yang lebih compact dengan teknologi listrik dan panel surya. Peluncuran produk baru Selis ini dilakukan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.

Selain untuk mengembangkan pasar kendaraan listrik di Indonesia, SLIS berupaya mendukung upaya pemerintah dalam mendorong transisi ke energi terbarukan, hadirnya Selis Bromo juga sebagai strategi perusahaan dalam memperluas pasar baru secara global.

Apalagi saat ini, pemerintah Indonesia menargetkan pada kurun 2021-2025 terdapat 400.000 mobil listrik dan 1,7 juta motor listrik dapat beroperasi demi melakukan transisi ke energi terbarukan dan mencapai netral karbon atau net zero emission pada 2060. Pada 2035, pemerintah juga berharap jumlah kendaraan listrik bertambah lagi menjadi 5,7 juta unit mobil listrik dan 46,3 juta motor listrik.

Jika melihat laporan keuangan pada semester I-2022, SLIS berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 15,05 miliar naik 10,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 13,6 miliar.

BIMA Hingga JKON Masuk Jajaran Top Losers!

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Senin (5/9/2022).

1. PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA), turun -6,77%, ke Rp 248/unit

2. PT Tanah Laut Tbk (INDX), turun -6,4%, ke Rp 234/unit

3. PT Toba Surimi Industries Tbk (CRAB), turun -6,15%, ke Rp 244/unit

4. PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), turun -6,13%, ke Rp 398/unit

5. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), turun -5,7%, ke Rp 149/unit

Saham emiten produsen alas kaki PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,77 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 18,64 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham BIMA bergerak di rentang Rp 248-2746/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham BIMA mencapai Rp 150,83 miliar.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 29 Agustus hingga Jumat (2/9/2022) BIMA tercatat 3 kali menghijau, dan 2 kali merah. Dengan ini BIMA telah mengalami penurunan -12,06% sepekan dan menguat 8,77% dalam sebulan.

Belum diketahui terkait penurunan saham BIMA. Tetapi jika melihat kinerja laporan keuangannya pada Semester I-2022 BIMA mencatatkan rugi bersih senilai Rp 9,88 miliar.

Sebagai informasi, BIMA bergerak di bidang industri alas kaki, khususnya produksi sepatu olah raga dan menangani pengolahan bahan baku pembuatan sepatu olah raga. Perusahaan ini memulai produksi komersialnya pada tahun 1989.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Mau Right Issue BKSL Tercuan, Giliran SICO Terboncos!


(aum)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading