Deretan Saham Ini, Cuannya Stabil 3 Bulan Terakhir

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham di pasar modal memang bergerak naik turun berdasarkan besar kecilnya permintaan dan penawaran yang dilakukan oleh investor. Kenaikan yang terjadi mungkin hanya sesaat, begitu juga sebaliknya.
Volatilitas tersebut tentu membuat sejumlah orang berpikir dua kali untuk melakukan investasi saham. Namun bagi sebagian lainnya, ini menjadi tantangan bagi mereka untuk mengalahkan pasar secara keseluruhan.
Tahun ini, di tengah melempemnya ekonomi global, bursa domestik telah menjadi salah satu pasar ekuitas yang masih mampu memberikan pengembalian positif.
Sejak awal tahun IHSG mampu tumbuh 9,02%, dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada kuartal pertama dan awal kuartal kedua tahun ini. Dalam tiga bula terakhir IHSG ternyata hanya mampu menguat 0,37% saja.
Secara individu, sejumlah saham tercatat mampu tumbuh ratusan persen tahun ini. Beberapa di antaranya malah mengalami penguatan yang relatif stabil. Kestabilan ini terlihat dari pengembalian positif yang diberikan baik itu dalam sepekan terakhir, sebulan hingga tiga bulan terakhir.
Memang terdapat sejumlah emiten dengan pengembalian yang lebih tinggi dalam tiga bulan terakhir. Namun karena tercatat negatif dalam medio seminggu dan atau sebulan, maka dianggap tidak stabil.
Emiten dengan pengembalian terbesar dan paling stabil dalam tiga bulan terakhir adalah Pratama Abadi Nusa Industri (PANI) yang semula hanya emiten kecil sebelum diakuisisi oleh raksasa properti Agung Sedayu Grup. Grup ini dikabarkan akan menggunakan PANI untuk memuluskan upaya masuk ke bursa lewat mekanisme backdoor listing. Beberapa aksi yang ikut mendorong harga saham PANI lebih tinggi termasuk penawaran wajib dan right issue.
Saat ini kapitalisasi pasar PANI telah mencapai Rp 25 triliun setelah sahamnya menguat hingga 416% dalam tiga bulan terakhir.
Daftar ini memang banyak diisi oleh emiten kecil dengan kapitalisasi pasar kurang dari Rp 1 triliun. Selanjutnya emiten lain dengan rentang kapitalisasi pasar antara Rp 1 hingga 5 triliun juga lumayan ramai, termasuk di dalamnya TUGU, RELI, JKON, KEEN, META, DEWA, CSAP dan CARS.
Terakhir ada pula emiten yang memiliki kapitalisasi relatif besar dan mengalami penguatan stabil tiga bulan terakhir yakni Medco Energi Internasional (MEDC). Penguatan yang dialami Medco ditopang oleh sejumlah hal termasuk kinerja fundamental yang bagus, tingginya harga minyak dunia serta sejumlah aksi korporasi seperti akuisisi Conoco Philip di Indonesia.
Secara rinci ini daftar 18 emiten yang mampu meningkat stabil dalam tiga bulan terakhir, berdasarkan data yang dihimpun dari Refinitiv.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Tips Cuan Ala Kaesang Pangarep, Bisa Untung 2.300%
(fsd/fsd)